Namun meski mereka merupakan support system pertama, ada kalanya kita perlu memberikan batasan tentang hal personal yang ingin dibagikan.
Misalnya ketika kamu tengah terkena musibah di dalam keluarga dan kamu belum siap menceritakan hal tersebut pada sahabat, baiknya tak perlu dipaksakan.
Memberi jeda sampai kamu siap berbagi kisahnya bisa Kawan Puan lakukan.
Pasalnya jika Kawan Puan memaksakan untuk selalu membagikan hal personal padahal kamu sendiri belum siap, justru bisa membahayakan persahabatan kalian.
“Seberapa kamu ingin terbuka dengan sahabat, itu adalah hakmu. Begitu pula dengan sahabatmu, kamu tidak bisa memaksa mereka untuk selalu membagi masalah personalnya kepadamu,” ungkap Kattie Bennett.
3. Keputusan hidup yang diambil
Sahabat memang menjadi salah satu support system kita, setuju Kawan Puan?
Namun support system juga perlu dibatasi perannya.
Apalagi jika berkaitan dengan keputusan hidup.
Kawan Puan perlu memberikan batasan sampai mana sahabat bisa turut andil dalam kehidupan.
Namun sebaiknya untuk urusan keputusan dalam hidup, usahakan Kawan Puan yang memegang kendali ya.
Begitu pula dengan Kawan Puan, hargailah setiap keputusan yang sahabatmu ambil di dalam hidupnya.
Toh dengan saling menghargai keputusan hidup yang diambil ini berarti kita percaya bahwa masing-masing dari kita sudah dewasa dan bisa bertanggung jawab sepenuhnya.
4. Saling menghormati nilai yang dianut
Setiap orang memiliki nilai kehidupan yang berbeda-beda, tak terkecuali kamu dan sahabat-sahabatmu.
Nah meskipun kalian bersahabat dan dekat, menghormati nilai yang dianut ini perlu dilakukan lo Kawan Puan.
Kita tidak bisa memaksakan nilai yang kita anut pada para sahabat.
Pasalnya keberagaman nilai ini merupakan salah satu hal yang bisa membuat hubungan persahabatan bisa berjalan langgeng, bukan? (*)