Parapuan.co - Siapa yang tidak mengenal Greysia Polii, atlet bulu tangkis perempuan yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020?
Greysia Polii sudah cukup lama berkarier sebagai pebulu tangkis di kelas ganda putri, baik untuk kompetisi nasional maupun internasional.
Tak hanya kompetisi nasional di Indonesia, prestasi Greysia Polii di dunia internasional juga patut diacungi jempol.
Bagaimana tidak, hampir di setiap pertandingan yang diikuti, atlet berbakat ini senantiasa dijagokan menjadi juara.
Baca Juga: Cetak Sejarah! Greysia Polii/Apriyani Rahayu Sukses Melaju ke Final Olimpiade Tokyo 2020
Selama kariernya, ia juga terlihat mudah menyesuaikan diri dengan siapapun yang menjadi pasangannya di ganda putri.
Lantas, seperti apa perjalanan karier Greysia Polii yang ternyata sudah memulai bulu tangkis sejak kecil?
Simak informasi lengkapnya untuk mengenal sang atlet lebih dekat yuk, Kawan Puan!
Greysia Polii di Awal Karier
Mengutip situs BWF (Badminton World Federation), Greysia Polii tercatat telah memulai karier profesional di cabang olahraga badminton atau bulu tangkis sejak usia 14 tahun.
Kala itu, atlet kelahiran 11 Agustus 1987 ini bertanding untuk klub lokal Jaya Raya Jakarta.
Rupanya, sejak muda ia memang sudah akrab dengan olahraga ini karena dikenalkan oleh keluarganya, terutama sang kakak.
Saat berusia 6 tahun, Greysia yang sempat tinggal di Manado kembali pulang ke Jakarta untuk menekuni badminton.
Ketika itulah ia bergabung dengan klub Jaya Raya Jakarta dan bermain sebagai pebulu tangkis tunggal hingga usianya 14 tahun.
Akan tetapi di usia 14 tahun, sang pelatih yaitu Retno Kustijah melihat bakat Greysia sebagai pemain ganda.
Sang atlet pun pindah kelas, dari tunggal ke ganda hingga ia menjadi anggota tim nasional Indonesia di tahun 2003.
Baca Juga: Atlet Renang Katie Ledecky Raih Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Rangkaian Prestasi yang Pernah Diraih
Pasangan pertama Greysia Polii di ganda putri sebagai pebulu tangkis profesional ialah Heni Budiman.
Tahun 2003, ia dan Heni Budiman memenangkan kejuaraan nasional pertama mereka, mengalahkan ganda putri Kalimantan Timur, Indarti Issolina dan Angeline de Pauw.
Setahun kemudian, yaitu pada 2004, atlet perempuan di Olimpiade Tokyo 2020 ini dipercaya melenggang ke Asian Junior Badminton Championships.
Di laga internasional pertamanya itu, Greysia Polii berhasil memenangkan medali perunggu.
Meski sudah banyak memperoleh medali, mulai dari perunggu, perak, hingga emas, ternyata ada satu kompetisi yang masih terus dikenangnya.
Yaitu, kompetisi Asian Games 2014 yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan, di mana ketika itu ia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Greysia dan Nitya berhasil mengalahkan pasangan ganda putri Jepang, Misaki Matsumoto-Ayaka Takahashi dan meraih medali emas.
Setelah itu, ia beberapa kali berpartisipasi di banyak pertandingan lain, semisal Uber Cup, Sudirman Cup, dan World Championship.
Baca Juga: Cetak Sejarah! Greysia Polii/Apriyani Rahayu Sukses Melaju ke Final Olimpiade Tokyo 2020
Targetnya kali ini adalah menjadi juara di kelas ganda putri dan membawa pulang emas buat Indonesia dari Olimpiade Tokyo 2021.
Pada 31 Juli 2021, Greysia dan Apriyani Rahayu berhasil masuk ke babak final usai mengalahkan ganda putri Korsel, Shin Seung Chan dan Lee Sohee.
Namun, apapun hasil dari olimpiade nanti, Greysia Polii tetap menjadi salah satu atlet bulu tangkit berbakat tanah air yang perlu selalu kita dukung.(*)