Bagi pencegahan dan pengobatan, faktor risiko dalam kanker paru-paru begitu penting.
Dengan menghindari faktor risiko, penyakit kanker paru-paru akan terminimalisir.
Sementara itu, bagi pengobatan juga akan memengaruhi keberhasilan pengobatan.
"Dari faktor risiko ini, kita akan tahu orang itu dengan keluhan seperti apa, mempunyai faktor risiko untuk kanker. Maka kita harus melakukan tindakan yang mempercepat diagnosis bisa ditegakkan," ujar dr. Elisna.
Baca Juga: 6 Hal Ini Pantang Dilakukan Saat Menstruasi Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Yang Dikontrol dan Tak Bisa Dikontrol
dr. Elisna mengatakan bahwa faktor risiko kanker paru-paru terbagi menjadi 2, yakni faktor risiko yang bisa dikontrol dan tidak bisa dikontrol.
Faktor yang tak bisa dikontrol ini merupakan faktor risiko yang tak bisa diminimalisasi.
Adapun faktor risiko yang tidak dapat dikontrol yakni umur, jenis kelamin, serta riwayat kanker dalam keluarga.
"Jadi faktor risiko dalam keluarga tdiak bisa dikontrol. Kalau ada riwayat keluarga itu jadi faktor risiko penting yang harus dijelaskan ke dokternya," jelas dr. Elisna.
Selain itu, faktor yang dapat dikontrol atau diminimalisasi menurut dr. Elisna adalah paparan asap rokok, faktor polusi dan pekerjaan.
Jika kita tinggal di lingkungan dengan polusi atau bekerja di tempat yang mengandung zat kasinogen.
Zat kasinogen adalah zat-zat yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker.
"Contohnya ya seperti itu. Orang (yang) kerja di tambang, di pabrik asbes, kimia, atau dia seorang peneliti," ungkap guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.