Ada Anime dan Musik J-Pop, Kehadiran Budaya Pop Jepang Meriahkan Olimpiade Tokyo 2020

Alessandra Langit - Senin, 2 Agustus 2021
Olimpiade Tokyo 2020 jadi ruang pengenalan budaya pop Jepang selama pertandingan berlangsung.
Olimpiade Tokyo 2020 jadi ruang pengenalan budaya pop Jepang selama pertandingan berlangsung. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Untuk sesaat, pertandingan bola voli yang intens di Olimpiade terasa seperti episode dari Haikyuu!! dan berhasil menghibur penonton.

Melansir dari The Independent, dalam satu jam pertama upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, ada sekitar 19 lagu tema dari beberapa video game dan serial animasi Jepang.

Namun, bukan hanya dua hal tersebut yang menjadi pusat perhatian.

Bidang lain dari budaya populer Jepang, termasuk manga, J-pop, dan desain khas Jepang juga dapat dinikmati.

Setiap plakat dengan nama negara yang tertulis di atasnya dirancang dengan gaya gelembung dialog ala manga Jepang.

Manga adalah komik asal Jepang dan salah satu bentuk seni visual paling populer di Jepang. Banyak orang Jepang yang mempelajari cara membuat komik sejak usia dini.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Bukti Perempuan Bisa Berprestasi Sekaligus Sumbang Medali

Olimpiade Tokyo 2020 menjadi kesempatan bagi budaya populer Jepang untuk menjangkau penikmat baru, termasuk melalui pengaruh dari para atlet di Tokyo.

Serial anime atau animasi telah menjadi topik percakapan populer di ruang ganti pada setiap level olahraga, dan beberapa pesaing utama Olimpiade mengakui bahwa mereka sebagai penggemar seperti petenis Naomi Osaka dan pelari Noah Lyles.

Layanan streaming anime, yang menayangkan serial dan film animasi Jepang dapat memperoleh keuntungan dari Olimpiade Tokyo 2020.

Menurut Joellen Ferrer, wakil presiden senior dari layanan streaming Crunchyroll, dalam lima tahun terakhir Crunchyroll telah memiliki lebih dari 3 juta pengguna.

Jumlah pengguna tersebut diprediksi akan meroket dalam beberapa minggu karena adanya penggemar baru yang datang lewat Olimpiade Tokyo 2020.

"Kami bertujuan untuk menciptakan pengalaman bagi penggemar budaya pop Jepang untuk berkumpul dan berbagi cinta akan cerita dan emosi dari apa yang mereka tonton," kata Ferrer kepada Washington Post.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Atlet Perempuan Kini Boleh Bawa Anak ke Olimpiade Tokyo 2020

"Jika Olimpiade bisa menjadi batu loncatan, maka itu benar-benar kemenangan bagi budaya populer Jepang," tutupnya. (*)

Sumber: The Independent,Washington Post
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Implementrasi Kurang Efektif, Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihapus