Parapuan.co - Olimpiade adalah momen perayaan olahraga yang selalu dinantikan oleh masyarakat dari seluruh dunia.
Olimpiade tahun ini digelar di Tokyo, setelah satu tahun ditunda karena adanya pandemi Covid-19.
Kompetisi olahraga internasional yang digelar di Tokyo ini menjadi kesempatan untuk mengenalkan berbagai elemen paling ikonik dari budaya populer negara Jepang.
Selama upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, penyelenggara memastikan bahwa dunia internasional menikmati hiburan terbaik dari Jepang.
Hiburan tersebut berkembang di video game, manga dan anime, serta musik pop Jepang (J-pop).
Parade pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 diiringi oleh musik tema dari berbagai serial animasi atau permainan Jepang seperti Final Fantasy.
Budaya pop Jepang di Olimpiade Tokyo 2020 tidak hanya itu saja. Kita juga bisa menemukan soundtrack anime di Olimpiade Tokyo 2020 di pertandingan bola voli pria.
Pada set ke-3 pertandingan bola voli pria Jepang vs Venezuela, atlet Jepang Yuji Nishida berhasil menampilkan lompatan vertikalnya yang mengesankan.
Baca Juga: Dari Piktogram Bergerak hingga Aksi Naomi Osaka, Ini Momen Ikonik Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo
Lompatan tersebut memberikan lonjakan yang kuat untuk membawa Jepang memimpin atas Venezuela menjadi dengan skor 9-6.
Setelah penampilan yang luar biasa, lagu-lagu pembukaan dari animasi Haikyuu!! mulai dimainkan di seluruh arena.
Serial animasi Netflix Haikyuu!! sendiri menceritakan kisah perjuangan tim bola voli Jepang yang berkompetisi dengan lawan dari berbagai negara.
Untuk sesaat, pertandingan bola voli yang intens di Olimpiade terasa seperti episode dari Haikyuu!! dan berhasil menghibur penonton.
Melansir dari The Independent, dalam satu jam pertama upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, ada sekitar 19 lagu tema dari beberapa video game dan serial animasi Jepang.
Namun, bukan hanya dua hal tersebut yang menjadi pusat perhatian.
Bidang lain dari budaya populer Jepang, termasuk manga, J-pop, dan desain khas Jepang juga dapat dinikmati.
Setiap plakat dengan nama negara yang tertulis di atasnya dirancang dengan gaya gelembung dialog ala manga Jepang.
Manga adalah komik asal Jepang dan salah satu bentuk seni visual paling populer di Jepang. Banyak orang Jepang yang mempelajari cara membuat komik sejak usia dini.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Bukti Perempuan Bisa Berprestasi Sekaligus Sumbang Medali
Olimpiade Tokyo 2020 menjadi kesempatan bagi budaya populer Jepang untuk menjangkau penikmat baru, termasuk melalui pengaruh dari para atlet di Tokyo.
Serial anime atau animasi telah menjadi topik percakapan populer di ruang ganti pada setiap level olahraga, dan beberapa pesaing utama Olimpiade mengakui bahwa mereka sebagai penggemar seperti petenis Naomi Osaka dan pelari Noah Lyles.
Layanan streaming anime, yang menayangkan serial dan film animasi Jepang dapat memperoleh keuntungan dari Olimpiade Tokyo 2020.
Menurut Joellen Ferrer, wakil presiden senior dari layanan streaming Crunchyroll, dalam lima tahun terakhir Crunchyroll telah memiliki lebih dari 3 juta pengguna.
Jumlah pengguna tersebut diprediksi akan meroket dalam beberapa minggu karena adanya penggemar baru yang datang lewat Olimpiade Tokyo 2020.
"Kami bertujuan untuk menciptakan pengalaman bagi penggemar budaya pop Jepang untuk berkumpul dan berbagi cinta akan cerita dan emosi dari apa yang mereka tonton," kata Ferrer kepada Washington Post.
Baca Juga: Kabar Bahagia! Atlet Perempuan Kini Boleh Bawa Anak ke Olimpiade Tokyo 2020
"Jika Olimpiade bisa menjadi batu loncatan, maka itu benar-benar kemenangan bagi budaya populer Jepang," tutupnya. (*)