Parapuan.co - Sustainable fashion (fesyen berkelanjutan) saat ini menjadi tren dan banyak brand yang mengusungnya.
Selain itu, konsumen yang semakin menyadari pentingnya fesyen berkelanjutan ini akan mendorong brand untuk memproduksi pakaian yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.
Kebanyakan orang ingin menggunakan fesyen berkelanjutan yang ramah lingkungan dan proses produksinya juga memperhatikan kesejahteraan pekerjanya.
Namun, masalah yang ditemui dalam fesyen berkelanjutan dengan standar global yakni harganya yang tidak terjangkau bagi sebagian orang.
Baca Juga: Tren Fashion Berkelanjutan, Salah Satunya Menggunakan Serat Tencel
Sebagian besar konsumen di seluruh dunia, baik mereka yang hidup dengan upah minimum di negara maju atau di bawah garis kemiskinan di negara berkembang cenderung mengabaikan masalah etika.
Mereka mengabaikan etika ketika diberi pilihan untuk membeli barang dengan harga rendah atau harga mahal yang dibuat secara bertanggung jawab, seperti yang dilansir dari laman SCMP.
Membuat pilihan yang bertanggung jawab sebagai konsumen adalah kemewahan yang tidak semua orang mampu melakukannya.
Selain itu, membuat fesyen berkelanjutan tersedia untuk publik bukanlah tugas yang mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin.
"Pakaian dan aksesori yang dibuat secara ramah lingkungan dan bertanggung jawab benar-benar dapat terjangkau," kata Dana Thomas, Jurnalis dan Penulis Fashinopolis.
Namun ia menambahkan bahwa fashion yang terjangkau (fast fashion) memperumit situasi karena harganya terlalu rendah.
Lebih lanjut lagi, kini kita melihat pergeseran budaya dalam berbelanja pakaian.
Keberlanjutan menjadi lebih populer seiring dengan tumbuhnya kesadaran konsumen, seperti yang dikatakan oleh Clare Press, pembawa acara dalam Podcast tentang mode berkelanjutan.
Merawat, membagikan, dan memperbaiki pakaian menjadi keren juga menjadi tren saat ini.
Lebih lanjut lagi, Gen Z saat ini juga memiliki peran dalam barang bekas yakni pakaian vintage lebih keren dari sebelumnya.
Baca Juga: Nicola Coughlan Kenakan Gaya Fashion Berkelanjutan saat Hadiri Wimbledon
Selain itu, brand saat ini juga banyak yang mengusung mode berkelanjutan.
Menurut Bandana Tewari seorang jurnalis gaya hidup dan aktivis keberlanjutan, belilah barang-barang yang bernilai.
Jangan merusak lingkungan dengan membeli barang yang tidak ramah lingkungan.
Lebih lanjut lagi menurut Bandana, "saya membeli produk yang bernilai" berbeda dengan mengatakan "saya membeli sesuatu yang harganya jauh lebih murah, dan karena terjangkau".
“Jadi ya, kita perlu memiliki opsi berkelanjutan di banyak titik harga yang berbeda, tetapi kita harus mempertimbangkan barang-barang ini sebagai barang tahan lama, dan harganya harus sesuai,” kata Maxine Bédat, direktur Institut Standar Baru dan penulis Unraveled: The Life and Death of a Garment. (*)