Kemenpppa Hadirkan Pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender

Vregina Voneria Palis - Kamis, 5 Agustus 2021
Program Pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender bagi Perempuan Kementerian PPPA
Program Pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender bagi Perempuan Kementerian PPPA Abstract vector created by pikisuperstar

"Kewirausahaan berperspektif gender kalau dilihat dari materinya, itu adalah menggabungkan tidak hanya materi ekonomi tetapi ada juga materi yang berperspektif gender di sini.

"Artinya, kita juga ingin membangun motivasi di dalam kewirausahaan ini, membangun motivasi melihat peluang usaha dan semua yang terkait kewirausahaan. Ada juga materi literasi dan inklusi keuangan, materi literasi digital.

"Kalau nanti perempuan itu ikut dalam pelatihan ini, tidak hanya dia paham dalam ekonomi tetapi juga diharapkan paham bagaiman menerapkan perspektif gender dalam kehidupan sehari-hari," jelas Lenny N. Rosalin, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak KEMENPPPA.

Kawan Puan, target dari program kewirausahaan berperspektif gender bagi perempuan ini adalah perempuan yang dianggap rentan, yakni perempuan penyintas kekerasan, perempuan penyintas bencana dan perempuan kepala keluarga.

Selain itu, dengan adanya lokasi wisata super perioritas (Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang), Pemerintah juga ingin memberdayakan perempuan pelaku usaha mikro dan ultamikro.

Baca Juga: Catat! Platform Ini Berikan Bantuan untuk UMKM yang Terdampak Pandemi

Dengan Program Pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender bagi Perempuan ini, perempuan Indonesia diharapkan menjadi perempuan yang mandiri secara ekonomi.

Dengan demikian, masalah-masalah lain yang mengintai perempuan dan anak, seperti mengurangi angka pekerja anak, pernikahan anak, kekerasan terhadap perempuan dan rendahnya pendidikan anak dapat diatasi.

"Dengan harapan apabila dia mandiri secara ekonomi, maka bisa mendukung apa yang diharapkan.

"Kualitas pengasuhan anak dan pendidikan diharapkan bisa meningkat karena dia secara ekonomi memiliki pendapatan lebih yang bisa dimanfaatkan untuk pendidikan anak lebih tinggi.

"Diharapkan juga tidak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, tidak ada pekerja anak lagi dan perkawinan anak yang menurun," tambah Lenny.

Kawan Puan, program pelatihan akan diadakan dari Agustus 2021 sampai Desember 2021, di 15 provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Dalam pelatihan ini, KEMENPPPA bekerja sama dengan lima lembaga masyarakat untuk perekrutan perempuan rentan sebagai perserta pelatihannya, yakni Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), Institut Kapal Perempuan, Asosiasi PPSW, PEKKA dan Forum Pengada Layanan.

Selamat mengikuti ya, Kawan Puan!(*)



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?