Parapuan.co - Olimpiade Tokyo 2020 menjadi wadah untuk masyarakat mengenal atlet-atlet kebanggaan dunia dari negara dan latar belakang berbeda.
Salah satu atlet yang sedang ramai dibicarakan adalah Gabby Thomas, seorang pelari perempuan asal Amerika Serikat.
Pelari Gabby Thomas berhasil merebut medali perunggu pada final 200 meter putri di Olimpiade Tokyo setelah tertinggal dari pelari Jamaika Elaine Thompson-Herah, yang menempati posisi pertama.
Setelah lolos ke final, Gabby Thomas berhasil mendarat di garis finis 200 meter dalam waktu 21,87 detik.
Selain karena prestasinya di Olimpiade Tokyo 2020, Gabby Thomas juga dipuji karena prestasi akademiknya yang ternyata sangat mengesankan.
Baca Juga: Mengenal Gabby Thomas, Pelari Tercepat Kedua di Dunia yang Lolos Seleksi Olimpiade Tokyo
Seorang warganet di Twitter membagikan cuitan yang menceritakan sedikit tentang latar belakang pendidikan Gabby Thomas.
Cuitan tersebut mendapat banyak respons dari warganet lainnya yang memuji prestasi akademik Gabby tersebut.
Kembarannya menderita ADHD
Adiknya mengalami autismeJd, Gabby Thomas ambil jurusan neurobiologi. Skrng, dia menempuh master epidemiologi. Cita2 Thomas: bangun RS non-profit.
Semalam, Thomas jd atlet #Athletics lulusan Harvard pertama yg raih medali Olimpiade dlm hampir 1 abad. pic.twitter.com/zHwbXeCRY1
— A. Ainur Rohman (@ainurohman) August 4, 2021
Dalam cuitan tersebut dikatakan bahwa Gabby Thomas adalah seorang lulusan Universitas Harvard.
Harvard adalah perguruan tinggi yang sangat ternama dan menjadi salah satu universitas terbaik di dunia.
Saat di Harvard, Gabby Thomas mengambil jurusan neurobiologi dan kesehatan global.
Prestasi Gabby yang gemilang adalah berkat keinginannya untuk belajar tentang eksperimen Tuskegee selama kuliah.
"Eksperimen itu benar-benar mengubah hidup dan membentuk saya di Harvard, karena sejak mengambil kelas itu, saya memikirkan semua yang saya ingin capai," kata Gabby, dikutip dari Time.
Gabby Thomas juga mengatakan bahwa ia memiliki minat pada neurobiologi.
Saudara kembar Gabby diketahui menderita ADHD dan adik laki-lakinya juga menderita autisme.
Kondisi keluarganya tersebutlah yang membuatnya tertarik untuk belajar neurobiologi.
Kini Gabby Thomas yang sedang mengejar gelar master dalam bidang epidemiologi dan manajemen perawatan kesehatan di University of Texas di Austin.
Keputusannya tersebut didorong oleh hasrat untuk mengurangi kesenjangan dan sistem pelayanan kesehatan yang masih rasis di Amerika Serikat.
Warganet pun terkagum-kagum dengan prestasi akademik dan juga olahraga dari Gabby Thomas yang sangat seimbang.
"Udah lulusan Harvard + Olympian pula, ini tepuk tangan mau berhenti juga segan," tulis seorang warganet dengan akun Twitter @nazwahumairah1.
Beberapa warganet juga berharap bahwa atlet Indonesia bisa menjadikan Gabby Thomas sebagai contoh dalam mendapatkan prestasi yang seimbang antara akademik dan olahraga.
"Kisah mengharukan dan membanggakan! Indonesia mgkn bisa meniru bgmn kampus memberi skema beasiswa buat siapa saja yg menonjol prestasinya, bukan hanya akademik tapi juga olahraga! Liga mahasiswa menjadi promosi kampus dan ajang olahraga penting sebelum mrk jadi atlet profesional," tulis akun Twitter @redmidad.
Jadwal yang padat di dua bidang sekaligus akan membuat banyak orang kewalahan untuk menyeimbangkannya.
Baca Juga: Berawal dari Angkut Padi, Nurul Akmal Sukses Angkat Besi 256 Kg di Olimpiade Tokyo 2020
Namun, Gabby Thomas justru merasa kepadatan jadwalnya adalah motivasi dan hal yang membuatnya tersebut bergerak seimbang.
"Berada di sekolah benar-benar membuat saya menghargai apa yang saya lakukan di trek lari," ungkap Gabby Thomas.
(*)