Parapuan.co - Inspirasi parenting kali ini datang dari cara kreatif anak pertama Mona Ratuliu dan Indra Brasco, yaitu Davina Shafa Felisa (18) atau akrab disapa Mima.
Mima ingin sekali mempunyai iPad, kemudian dia melakukan cara unik dengan presentasi atau mengajukan proposal yang disaksikan orang tua beserta adiknya.
Mona Ratuliu bercerita jika Mima terbiasa melakukan presentasi di hadapan guru dan teman-temannya, sehingga ia melakukan hal yang sama pula ketika meminta sesuatu kepada orang tuanya.
Baca Juga: Saran dari Psikolog Saat Kita Ingin Menolak Saran Pengasuhan Orang Tua
“Kita mengajarkan kepada mereka bahwa tidak ada sesuatu yang gratis, jika mau mendapatkan sesuatu ya harus diperjuangkan,” kata Mona di IGTV Live #KamisManisParenthink di akun pribadinya @monaratuliu, Kamis (5/8/2021).
“Mima presentasi minta dibeliin kebutuhan kuliahnya. Mima butuh iPad, tapi dia tahu itu harganya nggak murah. Dia kebiasaan setiap minta dibeliin barang-barang yang harganya nggak murah, mintanya meyakinkan,” tambahnya.
Mona bercerita, Mima menggunakan cara kreatif meminta sesuatu kepada orang tuanya dimulai sejak duduk di bangku SMP.
Saat itu Mima ingin dibelikan smartphone, dia meyakinkan orang tuanya dengan presentasi dan dibantu oleh dua orang temannya.
Alhasil, Mona mengabulkan permintaannya dengan membelikan ponsel yang hanya bisa digunakan untuk mengirim pesan dan telepon.
Alasannya, Mona masih belum percaya dan mengizinkan anaknya untuk bermain media sosial di usia tersebut.
“Saat itu, Mima meminta smartphone dengan cara presentasi di depan orang tuanya, tapi kita membelikan handphone yang bisa sms dan telepon saja karena belum percaya dia megang sosial media,” ujar Mona.
Mona juga menjelaskan jika anaknya sudah membutuhkan alat komunikasi tersebut agar orang tuanya juga bisa menghubungi apabila sedang berjauhan.
Baca Juga: Pola Asuh Merdeka: Apa Akibat Jika Kakek-Nenek Sering Terlibat dalam Pengasuhan Anak?
Menurut Mona, jika anaknya benar-benar membutuhkan sesuatu yang berguna bagi kebutuhannya seperti penunjang belajar, ia tak akan menghentikannya.
Namun, jika itu keinginan pribadi untuk bersenang-senang saja maka anak-anak bisa memperjuangkan untuk memilikinya dengan menabung.
Kembali ke masalah smartphone, saat memasuki SMA Mima merasa sangat membutuhkannya karena harus terhubung dengan guru dan teman-temannya, misalnya melalui grup WhatsApp.
Ia kembali dengan cara kreatifnya yaitu presentasi secara lengkap dan jelas, bahkan membuktikannya melalui testimoni kakak kelasnya bahwa smartphone itu penting.
“Saat awal SMA, Mima presentasi lengkap banget dan meyakinkan bahwa dirinya memang butuh, sampai dia beri testimoni dengan mewawancarai kakak kelasnya lewat chatting dan akhirnya kita tahu bahwa dia butuh smartphone,” papar Mona.
Baca Juga: Wah! Berbicara Setinggi Mata Bisa Bantu Orang Tua dan Anak Lebih Terhubung, Lho
Mona memang berprinsip jika anaknya ingin memiliki sesuatu, maka harus diperjuangkan dan meyakinkan orang tuanya.
Nah, inspirasi gaya pengasuhan dari Mona Ratuliu untuk mengajarkan anak-anak belajar berjuang mendapatkan sesuatu ini cukup menarik untuk diterapkan kan, Kawan Puan?
(*)