Parapuan.co - Beberapa brand fashion ternama di dunia mengumumkan resmi menaikkan harga barang dan mengurangi diskon.
Hal itu dilakukan karena berkurangnya omzet penjualan di tahun 2020 serta mengimbangi biaya kenaikan bahan produksi barang.
Menurut Index Harga Konsumen yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja, harga pakaian naik hingga 4,9 % di bulan Juni 2021.
Kenaikan harga tersebut merupakan kenaikan yang lumayan besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Krisis supply chain seperti naiknya biaya produksi dan biaya pengangkutan barang, menjadi salah satu faktor utama brand-brand besar tersebut menaikkan harga barang.
Baca juga: Louis Vuitton, Bvlgari hingga Lancome Putus Kontrak dengan Kris Wu Setelah Kasus Pelecehan Seksual
Namun pada saat yang sama, pengusaha brand fashion ternama berusaha untuk mencari pekerja di pasar tenaga kerja yang ketat dan bersaing.
Bahkan mereka berani menaikkan upah dan menawarkan berbagai fasilitas untuk menarik bakat para pekerja.
Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan para pemilik brand fashion ternama.
Mereka mengaku tidak memiliki pilihan lain selain membebankan kenaikan harga barang kepada konsumen.
Dilansir dari Business Insider, berikut deretan brand fashion ternama di dunia yang resmi menaikkan harga barang mencapai 17%:
1) Crocs
Crocs merupakan salah satu brand fashion yang menjual alas kaki yang unik, lucu, dan nyaman dipakai apalagi saat bekerja dari rumah.
Selama pandemi, crocs diketahui mengalami peningkatan permintaan hingga mencapai rekor penjualan pada kuartal terakhir.
Crocs disebut akan menaikkan harga hingga 8%. Kenaikkan tersebut juga akan terjadi di tahun 2022.
Pihak CEO juga mengatakan akan berkomitmen menjaga nilai barang Crocs seiring dengan kenaikkan harga.
"Satu hal yang sangat kami sadari adalah nilai konsumen yang diberikan merek tersebut," kata CEO Andrew Rees dikutip dari laman Investors pada bulan Juli 2021.
"Kami tidak pernah ingin berada di tempat di mana kami membuat konsumen menjauh karena produk kami terlalu mahal dalam pikiran mereka ... Kami sangat berhati-hati dengan harga sehingga kami tidak mendorong terlalu jauh," tambahnya.
Baca juga: Dibenci Sekaligus Dicinta, Ini Sejarah Sepatu Crocs yang Fenomenal
2) Chanel
Pihak Chanel akan resmi menaikkan harga koleksi tasnya yang berwarna hitam.
Kenaikkan harga tersebut dilakukan untuk mengimbangi produksi tas tangan yang terlewatkan di tahun 2020 karena adanya pandemi.
Menurut catatan dari analis Jefferies, harga tas tangan Chanel naik hingga 17% pada awal Juli.
Baca juga: Dulu Dihina, Kini Penjualan Crocs Justru Meningkat 2 Kali Lipat
3) Michael Kors
John Idol yang merupakan CEO Capri, perusahaan ritel raksasa yang mengelola brand besar Michael Kors dan Jimmy Choo, mengatakan harga di Michael Kors sudah naik dan akan naik "cukup tinggi" di musim semi berikutnya.
Idol juga ingin menghindari diskon besar-besaran dengan taktik penjualan yang mengganggu merek di masa lalu.
"Saya tidak peduli jika pesaing kami melakukannya. Tidak masalah. Kami tidak memiliki inventaris untuk melakukannya. Jadi itu tidak akan terjadi," kata Idol.
4) Ralph Lauren
Beberapa tahun yang lalu sebelum adanya pandemi, Ralph Lauren kerap memberikan diskon besar-besaran bagi para pelangganannya.
Namun kini Ralph Lauren telah menaikkan harga dan menghilangkan diskon sejak tahun 2019.
Pada kuartal terakhir, Ralph Lauren resmi menaikkan harga barang hingga 17 %.
Baca juga: Ini Tas Louis Vuitton yang Dikenakan BTS, Harganya sampai 200 Juta Rupiah
Louis Vuitton juga telah menaikkan harga beberapa tas terlarisnya.
Dilansir dari South China Morning Post, harga tasnya naik hingga 25% tahun pada tahun 2020.
Pihak Louis Vuitton mengatakan bahwa kenaikkan harga dilakukan untuk menebus penjualan yang terlewat pada tahun 2020 dan memperkuat pandangan bahwa produk ini tidak mudah untuk dimiliki.
Hal tersebut yang membuat Louis Vuitton menarik kembali para pelanggannya. (*)