Parapuan.co - Berjalan merupakan olahraga yang baik dan bisa dilakukan oleh semua kalangan.
Mulai dari yang muda sampai yang tua bisa berjalan kaki sebagai bentuk aktivitas fisik yang mudah dan murah.
Berjalan kaki sendiri termasuk olahraga kardio low-impact.
Sesuai namanya, olahraga ini berintensitas rendah, yang tidak membutuhkan gerakan melompat.
Olahraga ringan ini baik dilakukan untuk usia lanjut ataupun orang yang mengalami obesitas.
Baca Juga: 3 Langkah yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mencegah Obesitas pada Anak
Apa lagi untuk pemula, ibu hamil, atau bahkan kamu yang tidak terlalu menyukai olahraga yang menantang.
Walaupun tidak sepopuler HIIT, zumba, yoga, atau pilates, berjalan ternyata tak kalah bermanfaat untuk kesehatan.
Dilansir dari Harvard Health Publishing, berjalan kaki selama 2,5 jam per minggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 30%.
Berjalan juga terbukti dapat mengurangi risiko kanker, diabetes, tekanan darah rendah, dan kolesterol.
Baca Juga: Bahaya Makan Terlalu Cepat, dari Risiko Jantung hingga Berat Badan
Bahkan berjalan disebut baik pula untuk kesehatan mental.
Manfaat berjalan kaki untuk kesehatan jantung ini penting untuk disorot.
Sebab, penyakit jantung masih menjadi pembunuh paling ganas di seluruh dunia.
Diketahui dari WHO, penyakit jantung telah membunuh 17,9 juta nyawa tiap tahunnya.
Nah, mengetahui manfaat berjalan kaki untuk kesehatan jantung, tak ada salahnya mulai rutin berjalan kaki mulai dari sekarang.
Kamu bisa mengurangi penggunaan kendaraan prinadi atau memesan ojek online kalau jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh.
Tapi bukan berarti kamu boleh sembarang berjalan kaki ya Kawan Puan.
Menurut sebuah studi, kecepatan berjalan kaki juga memengaruhi efek pada kesehatan jantung, lho, Kawan Puan!
Orang-orang dengan indeks massa tubuh rendah yang berjalan lambat berisiko dua kali lipat lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan orang yang berjalan cepat.
Baca Juga: Riset Tunjukkan Jalan Kaki Baik untuk Regenerasi Bagian di Otak
Sementara, orang dengan indeks massa tubuh tinggi, namun dengan keceptan berjalan yang lambat masih berisiko akan kematian akibat penyakit kardiovaskular lebih dari 1,7 kali dibandingkan mereka yang berjalan cepat.
Hal ini berlaku baik untuk laki-laki, maupun perempuan.
Wah, ternyata kebiasaan berjalan cepat banyak manfaatnya juga ya. (*)