Sebab, kecantikan seorang perempuan tidak memiliki tolak ukur dan standar tertentu karena tidak ternilai harganya.
“Sebenarnya standar kecantikan itu merupakan kenyamanan pada masing masing pemiliknya,” kata Ajeng.
Selama perempuan merasa nyaman dengan apa yang dimiliki oleh tubuh mereka, maka mereka sudah memiliki kecantikan dalam diri dan tidak perlu berusaha untuk memenuhi standar kecantikan di masyarakat.
Bahkan, Ajeng juga menjelaskan jika standar kecantikan seorang perempuan hanya sebuah mitos oleh pihak yang ingin mendapatkan keuntungan.
“Kalau ada yg memformulasi kecantikan dengan standar tertentu itu adalah mitos yang diciptakan oleh pihak-pihak yang hendak memperoleh keuntungan secara ekonomi atau politis,” tutupnya.
Untuk terlihat cantik seperti menurut masyarakat, kamu tidak perlu memenuhi standar kecantikan. Sebab, semua perempuan cantik tanpa validasi dari orang lain.
(*)
Baca Juga: Kembali Mengenal Body Positivity dan Pentingnya Perempuan Memilikinya