Tapi jika tidak dikontrol dengan baik, perilaku semacam ini dapat menyebabkan dampak buruk pada keuangan pribadi.
3. Mencari kepuasan instan
Berikutnya tanda pembeli impulsif adalah sering menghabiskan uang untuk kepuasan sesaat.
Nasib buruk, stres menumpuk, cemas, gelisah dan mudah tersinggung adalah pemicu pembelian impulsif.
Untuk melawan perasaan negatif yang disebutkan di atas, beberapa orang akan mencari kepuasan instan dengan berbelanja.
Sayangnya, kelegaan yang didapat dengan berbelanja alat elektronik atau pakaian baru hanya bersifat sementara.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Ciri Pinjaman Online Tidak Aman yang Perlu Kamu Ketahui
Untuk menghindari pembelian impulsif ini mundurlah selangkah sebelum pergi ke toko atau menekan tombol check out di aplikasi e-commerce.
Alih-alih membeli barang ini dan itu, cobalah mencari aktivitas lain, seperti berbicara dengan teman, berjalan-jalan, atau bahkan menonton film.
Namun jika kamu masih tidak bisa menahan diri untuk tidak berbelanja, cobalah mundur selangkah sebelum membeli barang yang dimaksud.
Beri diri beberapa hari untuk merenungkan konsekuensi dari pengeluaran emosional ini.
4. Berbelanja untuk menghilangkan stres
Tanda lain seseorang merupakan pembeli impulsif adalah berbelanja setiap kali kamu merasa stres.
Kebiasaan tersebut ternyata juga masuk ke dalam kebiasaan pembelian impulsif.
Baca Juga: Bagaimana Menggunakan Investasi Sebagai Tabungan Biaya Kuliah Anak? Ini Tips dari Pakar
Kalau kamu memiliki kebiasaan ini, ada baiknya kamu memprioritaskan kegiatan yang jauh dari pusat perbelanjaan untuk menghilangkan stres, seperti jogging, atau aktivitas lainnya.
Nah, itu dia tanda-tanda pembeli impulsif. Semoga tidak ada satupun tanda di atas yang sesuai dengan kebiasaan kamu ya! (*)