Sementara itu Lael Wilcox, pembalap sepeda ultra-endurance yang memegang rekor perempuan di Tour Divide dan Baja Divice, terkenal dengan gaya rambut one side head shaved.
“Gaya (rambut) ini terlihat sangat tangguh dan percaya diri,” ujar Wilcox yang terinspirasi ketika melihat banyak perempuan dengan gaya rambut tersebut di Polandia.
Selain karena gaya rambut tersebut yang menurutnya keren, Wilcox menilai perlombaan sepeda ultra-endurance sering kali membuatnya tidak bisa mandi selama berhari-hari ketika berada di tengah hutan.
Sehingga gaya rambut seperti itu bisa meminimalisir agar rambutnya lebih mudah dibersihkan dan tidak sulit diatur.
Baca Juga: Keren dengan Rambut Pendek seperti Apriyani Rahayu, Ini Cara Merawatnya
Ternyata, berambut pendek bukan hanya soal kenyamanan dan fungsionalitas saja.
Setidaknya bagi Deja Young, atlet peraih medali emas dua kali di Paralimpiade Lintasan dan Lapangan Amerika Serikat, yang dua tahun lalu memutuskan untuk memangkas habis rambutnya yang sebelumnya terkenal panjang.
Bagi Young, rambutnya adalah bentuk kebebasan diri.
“Sebelum saya memotong rambut, saya berpikir bahwa saya tidak terlihat cantik tanpa gaya rambut yang tepat. Tapi rambut saya bukan bagian dari identitas saya,” ujarnya kepada The Huffington Post.
Ia pun mengaku akan terus mencukur rambutnya dan mendapatkan kebebasan lebih daripada sebelumnya.
Dari kisah mereka kita belajar bahwa gaya rambut bisa dimaknai banyak hal bagi para atlet perempuan. Kenyamanan, kepercayaan diri hingga bentuk kebebasan berekspresi.
Maka dari itu, apapun bentuk gaya rambutnya, tak lantas bisa mengurangi nilai diri atau prestasi yang telah mereka raih. (*)