Parapuan.co – Beberapa waktu lalu, isu atlet perempuan berambut pendek panas dibicarakan ketika An San, atlet panahan asal Korea Selatan dirundung oleh warganet.
Ia dianggap tak pantas menerima tiga medali emas yang diraihnya di Olimpiade Tokyo 2020 hanya karena rambutnya yang pendek dan dinilai mendukung feminisme.
Isu ini pun merebak di berbagai penjuru dunia dan melahirkan kampanye yang mendukung kebebasan perempuan untuk berambut pendek.
Sebagai bentuk dukungan pada An San, banyak perempuan yang mengunggah foto mereka dengan rambut pendek dan mengatakan bahwa mereka cantik dengan apapun gaya rambutnya.
Terlepas dari kebebasan perempuan untuk memilih gaya rambutnya, kira-kira mengapa yah sebagian atlet perempuan memilih untuk berambut pendek?
An San yang menjadi sasaran perundungan anti-feminis karena rambutnya yang pendek mengaku bahwa alasan kenyamanan jadi pilihannya memiliki rambut pixie cut.
Hal ini ia sampaikan ketika ada yang menanyakan alasannya di Instagram, yang kemudian ia balas ‘karena (rambut pendek) itu nyaman’, seperti melansir New York Times.
Baca Juga: Sosok An San, Atlet Panahan Korsel yang Raih 3 Emas di Olimpiade Tokyo 2020
Alasan kenyamanan juga jadi pilihan atlet bulu tangkis ganda putri yang baru saja memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Apriyani Rahayu.
Melansir dari Tribun News Jambi, ternyata ada trauma yang terjadi di masa kecilnya, yang memutuskannya untuk memiliki rambut pendek.
Ia mengatakan dulu pun rambutnya panjang sebahu. Namun pada masa SMP, ia iseng memutar-mutar sisir ke rambutnya sehingga tersangkut dan tak bisa lepas.
Mau tak mau, ia pun harus rela memotong rambutnya agar sisir bisa lepas. Sejak itulah rambutnya tak pernah panjang lagi, karena menurutnya rambut pendek lebih nyaman.
“Nyaman (rambut pendek), enggak ribet (saat main bulu tangkis), jadi enggak mau panjangin lagi,” ujarnya santai.
Sementara itu Lael Wilcox, pembalap sepeda ultra-endurance yang memegang rekor perempuan di Tour Divide dan Baja Divice, terkenal dengan gaya rambut one side head shaved.
“Gaya (rambut) ini terlihat sangat tangguh dan percaya diri,” ujar Wilcox yang terinspirasi ketika melihat banyak perempuan dengan gaya rambut tersebut di Polandia.
Selain karena gaya rambut tersebut yang menurutnya keren, Wilcox menilai perlombaan sepeda ultra-endurance sering kali membuatnya tidak bisa mandi selama berhari-hari ketika berada di tengah hutan.
Sehingga gaya rambut seperti itu bisa meminimalisir agar rambutnya lebih mudah dibersihkan dan tidak sulit diatur.
Baca Juga: Keren dengan Rambut Pendek seperti Apriyani Rahayu, Ini Cara Merawatnya
Ternyata, berambut pendek bukan hanya soal kenyamanan dan fungsionalitas saja.
Setidaknya bagi Deja Young, atlet peraih medali emas dua kali di Paralimpiade Lintasan dan Lapangan Amerika Serikat, yang dua tahun lalu memutuskan untuk memangkas habis rambutnya yang sebelumnya terkenal panjang.
Bagi Young, rambutnya adalah bentuk kebebasan diri.
“Sebelum saya memotong rambut, saya berpikir bahwa saya tidak terlihat cantik tanpa gaya rambut yang tepat. Tapi rambut saya bukan bagian dari identitas saya,” ujarnya kepada The Huffington Post.
Ia pun mengaku akan terus mencukur rambutnya dan mendapatkan kebebasan lebih daripada sebelumnya.
Dari kisah mereka kita belajar bahwa gaya rambut bisa dimaknai banyak hal bagi para atlet perempuan. Kenyamanan, kepercayaan diri hingga bentuk kebebasan berekspresi.
Maka dari itu, apapun bentuk gaya rambutnya, tak lantas bisa mengurangi nilai diri atau prestasi yang telah mereka raih. (*)