Parapuan.co - Menginjak usia remaja, banyak sekali perubahan yang terjadi karena pubertas.
Perubahan tersebut tentu menjadi pembeda antara usia remaja dan anak-anak, terutama dari segi sosial dan emosional.
Usia remaja mencakup perkembangan dari segi identitas, kemandirian, dan kemampuan.
Oleh karena itu, usia remaja sering disebut sebagai masa-masa pencarian jati diri.
Pada masa ini, remaja biasanya akan melakukan eksplorasi dari segi sosial dan emosional. Hal ini ditujukan sebagai cara untuk mendeskripsikan siapa dirinya.
Terkait dengan deskripsi remaja yang akan ia sampaikan pada orang lain, remaja tentu mengalami perubahan dari segi sosialnya.
Setelah menginjak usia remaja, mereka biasanya akan lebih bertanggung jawab. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Raising Children Network (Australia) tentang perubahan sosial pada remaja.
Berikut perubahan sosial pada remaja yang wajib kita ketahui:
1. Identitas
Remaja akan sibuk mencari tahu jati diri yang sebenarnya, tempat mereka menemukan dunianya.
Orang tua mungkin memerhatikan anak mencoba hal-hal baru seperti gaya pakaian, musik, seni, atau kelompok pertemanan.
Baca Juga: Tips Tenangkan Anak yang Ketakutan karena Mimpi Buruk, Lakukan Hal Ini
Teman, keluarga, media, dan budaya adalah beberapa pilihan yang mempengaruhi perkembangan remaja.
2. Kemandirian
Anak remaja biasanya ingin lebih mandiri terhadap banyak hal seperti bagaimana mereka menghabiskan waktu dengan siapa, ke mana mereka pergi, dan untuk apa mereka menghabiskan uang.
Saat remaja menjadi lebih mandiri, beberapa perubahan dalam rutinitas dan hubungan keluarga mungkin terjadi.
3. Tanggung Jawab
Anak remaja sering kali tertarik untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab baik di rumah maupun di sekolah.
Biasanya, mereka juga ingin ikut andil dalam menyiapkan makanan sehari-hari. Di sekolah, mereka bisa jadi akan rajin mengikuti ekstrakurikuler, kursus, dan menjadi anggota dewan sekolah.
4. Pengalaman Baru
Tentu saja, anak remaja cenderung mencari pengalaman baru, termasuk pengalaman berisiko untuk dirinya.
Hal ini normal karena mereka mengeksplorasi batas dan kemampuannya sendiri. Bahkan, mereka juga ingin mengetahui batasan yang orang tua tetapkan dengan melakukan eksplorasi.
Sesuai perkembangan otak remaja, mereka terkadang kesulitan memikirkan konsekuensi dan risiko sebelum mencoba sesuatu yang baru.
5. Nilai
Inilah saatnya anak remaja mulai mengembangkan seperangkat nilai dan moral individu yang lebih kuat.
Kata-kata dan tindakan orang tua akan membantu membentuk perasaan anak tentang benar dan salah.
Baca Juga: 6 Tahap Ajarkan Anak Tanggung Jawab Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga
6. Pengaruh
Teman dan sahabat dapat memengaruhi perkembangan sosial anak remaja. Perkembangan utama yang dipengaruhi ialah perilaku, penampilan, minat, rasa percaya diri, dan harga diri.
Meski begitu, orang tua juga masih memiliki pengaruh besar pada hal-hal jangka panjang seperti pilihan karir anak anak, nilai-nilai, dan moral.
7. Identitas Seksual
Di usia ini, anak remaja mulai menjalin hubungan romantis dengan saling suka pada teman sebaya bahkan pergi berkencan.
Mereka mulai menyukai lawan jenisnya dan orang tua tidak bisa melarangnya karena ini bersifat naluriah.
Namun, jangan lupa untuk memberikan batasan. Hal ini bijak supaya anak remaja tahu di mana batasnya menjadlin hubungan romantis.
8. Media
Internet dan media sosial dapat memengaruhi cara anak remaja berkomunikasi dengan teman dan belajar tentang dunia.
Media memiliki banyak manfaat untuk perkembangan sosial anak remaja, namun ada beberapa risiko juga.
Berbicara dengan anak adalah cara terbaik untuk melindungi mereka dari risiko media sosial dan memastikan keamanan berinternet.
Sebagai orang tua, Kawan Puan wajib tahu perubahan sosial apa yang terjadi ketika buah hati menginjak usia remaja.
Temani perkembangan mereka dan beri batasan bila perlu. Tetapi, biarkan mereka mengeksplorasi dengan pencarian jati dirinya.
(*)
Baca Juga: Kreatif, Begini Cara Anak Mona Ratuliu ketika Minta Dibelikan Sesuatu