Parapuan.co - Tahun Baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram.
Tahun ini, perergantian tahun hijriah ini bertepatan pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Namun, perayaan 1 Muharram atau yang akrab dengan istilah 1 Suro di tahun ini tentu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, kita masih berada di tengah pandemi, yang mewajibkan kita untuk di rumah saja dan tidak berkerumun.
Baca Juga: Ini Dia Pameran Seni Rupa Virtual Ghost Like Us Karya Riar Rizaldi
Selain itu, libur nasional Tahun Baru Islam tahun ini juga digeser menjadi 11 Agustus 2021.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kerumunan untuk mengindari penularan Covid-19.
Nah, meski begitu, kita tak bisa meninggalkan berbagai tradisi untuk perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram atau 1 Suro ini.
Mengutip dari berbagai sumber, ini dia 4 tradisi unik Tahun Baru Islam di Indonesia.
Upacara Tabot
Upacara Tabot adalah perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Bengkulu.
Ini dimaksudkan untuk mengenang kepahlawanan serta meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib.
Upacara ini dipengaruhi dari upacara Karbala di Iran.
Perayaan Tahun Baru Islam ini sudah dilakukan sejak 1685 oleh Syeh Burhanuddin atau dikenal dengan Imam Senggolo.
Mengutip dari pedomanbengkulu.com, Ritual Tabot digelar oleh Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala pada 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
Adapun tahapan ritual Tabot sesuai urutan, yakni mengambil tanah, duduk penja, meradai, merajang, arak penja, arak serban, gam atau masa tenang/berkabung dan arak gedang serta tabot terbuang.
Masyarakat percaya, jika perayaan Tahun Baru Islam ini tidak mereka selenggarakan maka musibah dan malapetaka akan datang menimpa mereka.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 Segera Berakhir, Intip Kehidupan Atlet di Olympic Village nan Megah
Kirab Kebo Bule
Kirab Kebo Bule adalah tradisi Tahun Baru Islam atau yang sering disebut dengan malam 1 Suro oleh masyarakat Surakarta.
Tradisi ini dilakukan oleh Keraton Kasunanan Surakarta dan disaksikan oleh warga.
Mengutip dari Tribunnews, Kirab Kebo Bule adalah tradisi di mana kebo bule (kerbau berwarna putih) diarah keliling kota pada malam pergantian tahun.
Kebo bule ini dipercaya sebagai turunan dari Kebo Bule Kyai Slamet yang dianggap keramat.
Kerbau-kerbau tersebut berperan sebagai Cucuking Lampah (pemandu kirab) dan diikuti oleh para keluarga keraton yang membawa pusaka, diikuti dengan barisan warga Surakarta di belakangnya.
Uniknya, warga akan berlomba-lomba menyentuh badan kebo bule, bahkan mereka juga berebut untuk mendapatkan kotorannya yang katanya dapat membawa berkah.
Ledung Suro
Ledeng Suro merupakan tradisi di Magetan untuk menyambut Tahu Baru Islam.
Ini merupakan tradisi yang dilakukan dengan ritual Ngalub Berkah Bolu Rahayu yang dipercaya dapat membawa rejeki.
Ledug Suro dilaksanakan mulai dari satu minggu sebelum Tahun Baru Islam dan Tahun Baru Jawa.
Tradisi ini dilakukan dengan lomba lesung bedhug yang diikuti masyarakat sekitar serta dimeriahkan dengan acara lain seperti tari tradisional jalak lawu, wayang kulit, reog dan lainnya.
Tradisi ini diakhiri dengan kirap atau membawa roti bolu dalam bentuk lesung dan bedhug di tengah kota Magetan.
Upacara ini diawali dengan kirab Nayako Projo dan Bolu Rahayu yang nantinya akan jadi rebutan warga.
Acara Ledug Suro dilakukan sebagai ucapan syukur kepada Allah atas berkah dan rejeki yang telah diberikan kepada rakyat Magetan.
Baca Juga: 4 Tempat Wisata Indah di Balikpapan, Hidden Gem dari Timur Kalimantan
Mubeng Beteng
Selain di Solo, Keraton Yogyakarta juga punya tradisi unik yaitu Mubeng Beteng.
Tradisi Mubeng Beteng atau Lampah Mubeng adalah tradisi yang dilakukan dengan mengelilingi Kompleks Keraton Yogyakarta.
Selama mengelilingi keraton, mereka melakukannya tanpa tanpa berbicara, bersuara, makan, minum ataupun merokok.
Semua peserta melakukan tapa bisu (tidak berbicara) dan bisa diikuti oleh wisatawan.
Jarak yang ditempuh pun kurang lebih sejauh lima kilometer.
Nah, itu dia beberapa tradisi unik perayaan Tahun Baru Islam di berbagai daerah di Indonesia.
Kalau di daerah Kawan Puan ada tradisi unika apa nih?
(*)