Parapuan.co - Seperti hobinya, berlari, sosok Karin Zulkarnaen terus melangkah dan tidak menyerah untuk bisa sampai di posisis sebagai CMO Allianz Indonesia.
Sebagai salah satu pemimpin perempuan di Allianz Indonesia, perjalanan karier Karin Zulkarnaen di perusahaan asuransi itu tidaklah mudah dan instan.
Sama seperti kebanyakan orang, sosok Karin Zulkarnaen pun memulai kariernya dari bawah hingga kini lebih dari setengah pangalaman kerjanya dihabiskan di Allianz Indonesia.
Pasalnya, melansir MMAGlobal, Karin Zulkarnaen memiliki hampir 20 tahun pengalaman di bidang Jasa Keuangan (Bank dan Asuransi).
Baca Juga: Profil Kristy Nelwan, Head of Communication Unilever Indonesia
Lantas sepanjang berkarier di Allianz Indonesia, Karin Zulkarnaen sudah mencicipi berbagai fungsi seperti produk, penjualan, dukungan penjualan, hingga komunikasi dan pemasaran.
Asal tahu saja, Karin Zulkarnaen memulai kariernya di Allianz Indonesia sejak menyelesaikan program Master Degree di London School of Economic tahun 2000 silam.
Melansir situs resmi Allianz Indonesia, allianz.co.id, Karin Zulkarnaen merasakan berbagai posisi sebelum akhirnya sempat mencoba berkarier di perusahaan lain pada 2005.
Ketika pertama berkarier di Allianz Indonesia, Karin Zulkarnaen merasakan berbagai posisi mulai dari Product Manager hingga General Manager Allianz Agency.
Lalu, mencoba melebarkan sayap di luar Allianz selama 5 tahun, Karin pernah menjadi Head of Bancassurance dan Sales Management Development Head Bank OCBC NISP.
Usai menjajal karier di bank, Karin Zulkarnaen kembali ke Allianz Indonesia sebagai Head of Central Sales Support selama satu tahun sembilan bulan.
Namun, setelah itu Karin Zulkarnaen tidak keluar, dirinya mendapat kesempatan menjadi Head of Maket Management Allianz Indonesia sampai 2019 lalu.
Terus meroket, usahanya untuk terus berlari di karier yang dicintainya berbuah manis. Sejak Januari 2019, Karin Zulkarnaen menjadi Chief Marketing Officer (CMO) Allianz Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Dokter Lala, Peraih Rekor MURI Berkat Konten Edukasi di Media Sosial
Sebagai seorang pemimpin perempuan di Allianz Indonesia, semangat Karin Zulkarnaen adalah membuat program yang dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan.
Bahkan, perempuan bernama asli Karin Alkrina Zulkarnaen ini pernah mewakili Allianz sebagai Direksi untuk mengelola perusahaan start-up fintech PT Indoalliz Perkasa Sukses pada 2017-2019.
Lantas sekarang, jika Kawan Puan membuka situs resmi Allianz Indonesia, kamu akan menemukan nama Karin Zulkarnaen di jajaran direksi Allianz Life Indonesia.
Menariknya, di sela-sela kesibukannya, sosok Karin Zulkarnaen rupanya hobi dan menikmati berlari sebagai cara untuk mengembalikan energi dan menghilangkan stres.
Hobi Lari dan Bagi Waktu
Tidak tanggung-tanggung, Karin Zulkarnaen bahkan mengikuti New York Marathon pada 2019 lalu sebagai bagian penggalangan dana Rumah McDonald House Bali.
Sekadar informasi, Rumah McDonald House ialah rumah singgah yang didirikan Yayasan Ronald McDonal House Charities (RMHC) untuk tempat tinggal sementara orangtua dan pasien anak.
Soal berlari, sosok Karin Zulkarnaen merasa serunya ialah terus ditantang. Karin merasakan manfaat yang besar dari latihan mental ini, yakni belajar tidak mudah menyerah di tengah jalan.
Melansir Tabloid Nova Edisi 1643, Karin mengatakan, "Secara mental jadi lebih tahan banting. Kadang tuh ya di awalnya semangat, pas di tengah jalan rasanya, Aduh kenapa ya ikut race ini."
"Tapi itu yang harus kita lawan. Jadi buat saya itu race-nya bukan terhadap pelari lain. Kalau kita bisa mulai, kita harus bisa sampai finish,” tutur perempuan yang sangat supel ini," tambahnya.
Baca Juga: Dikagumi CEO One Championship, Inilah Sosok Paulina Purnomowati
Menariknya, sebelum pandemi tiba, Karin Zulkarnaen ternyata bela-belain bangun pagi demi latihan berlari sebelum jam kantor meski seorang diri.
Tentu saat itu bukanlah hal yang mudah. Apalagi Karin harus menyeimbangkan waktu untuk latihan, waktu bekerja, waktu untuk keluarga, dan waktu istirahat.
Alhasil Karin Zulkarnaen makin berusaha mengatur jadwal. Misalnya dengan tidur lebih cepat dan mengurangi waktu menganggur.
Katanya, saat itu, "Kita semua punya jatah sama-sama 24 jam sehari, enggak ada yang dapat lebih. Tapi saya selalu berpikir bahwa orang lain aja bisa, berarti saya juga harus bisa."
Jadi itu personal challenge buat saya untuk me-manage waktu. Dan sebenarnya bisa kalau kita mau,” pungkas Karin Zulkarnaen tersenyum. (*)