3. Kekerasan
Jenis konten yang tidak ramah pengiklan selanjutnya adalah konten yang titik fokusnya pada darah, kekerasan, atau cedera dan ditampilkan tanpa menambahkan konteks.
Jika kamu akan menampilkan konten kekerasan dalam konteks berita, pendidikan, seni atau dokumenter, penting untuk memberikan konteks tambahan.
Sebagai contoh, jika suatu video berisi pelaporan berita yang kredibel mengenai peristiwa kekerasan dalam konteks jurnalistik, video tersebut dapat memenuhi syarat untuk dimonetisasi.
Selain itu, konten kekerasan yang terjadi dalam alur game video biasa juga bisa diterima untuk iklan.
Namun, video yang berfokus pada kekerasan berlebihan tidak dapat diterima dan dilakukan monetisasi.
4. Konten yang Mengejutkan
Sebuah konten yang dapat membuat penonton merasa terganggu, jijik, dan ketakutan tidak akan cocok untuk pengiklan.
Sebagai contoh, video kecelakaan atau cedera, video medis dan lain sebagainya.
Tentu saja ada batasan. Sampai mana video masih bisa mendapatkan pengiklan dan video mana yang tidak bisa.
Misalnya, video kecelakaan yang tidak memperlihatkan luka terbuka atau terekspos masih dapat mengaktifkan iklan.
Namun video kecelakan yang mengganggu dan memperlihatkan bagian tubuh yang terekspos, iklan akan dinonaktifkan.
Baca Juga: Pentingnya Penetrasi Uang Elektronik dan Pembayaran Digital di UMKM