Parapuan.co - Mengatur keuangan di usia 20-an hingga 30-an bukan hal mudah ya, apalagi bila kita ingin merdeka finansial di usia muda.
Ada saja kebutuhan mendesak yang membuat kita sulit mengatur keuangan di usia 20-an hingga 30-an sehingga merdeka finansial pun sulit dicapai.
Namun demikian, Kawan Puan, menurut Rista Zwestika CFP, pakar keuangan mengatakan kalau sebetulnya kita bisa merdeka finansial di usia 20-an hingga 30-an, kok.
Caranya tak sulit bila kamu mengikuti langkah-langkah yang disarankan perencana keuangan Rista Zwestika CFP dalam sebuah webinar belum lama ini.
Berikut tips mengatur keuangan di usia 20-an hingga 30-an agar merdeka finansial.
Baca Juga: Ini 3 Manfaat Mengajarkan Literasi Keuangan kepada Anak Sejak Dini
1. Menetapkan tujuan keuangan
Di usia 20-an, kamu mungkin ingin punya rumah atau membeli mobil, lalu menikah di umur 30-an awal.
Dari situ, sebetulnya kamu sudah mempunyai tujuan keuangan walau sebatas dalam angan-angan.
Nah, coba kamu catat di kertas atau gawai, apa tujuan keuanganmu jika kamu sekarang berada di usia 20-an atau 30-an.
"Kalau kamu butuh rumah, mobil, dan ingin menikah di usia-usia segitu. Berarti dalam rentang waktu tertentu kamu harus punya uang Rp500 jutaan," ujar Rista.
"Mungkin bisa dicapai satu-satu, deh, katakanlah tujuan keuanganmu adalah mengumpulkan Rp100 juta pertama," imbuhnya.
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kita bisa mengumpulkan Rp100 juta pertama jika gaji pas-pasan?
Di usia 20-an sampai 30-an, gaji yang kita terima boleh jadi hanya berkisar antara Rp3-5 juta. Paling banyak Rp10 juta.
Belum lagi, kita masih perlu uang untuk biaya hidup sehari-hari, terlebih jika sudah berkeluarga.
Jika ditambah membayar angsuran atau pinjaman, akan lebih sulit lagi mendapatkan Rp100 juta pertama dalam waktu singkat.
Dalam hal ini, menurut Rista, berapapun gaji yang kita punya dan jumlah pengeluarannya, solusi mendapatkan Rp100 juta pertama adalah dengan membuat rencana keuangan.
"Kalau gaji Rp3 juta, Rp5 juta, kira-kira bisa nggak mengumpulkan sekian ratus juta? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?" Celetuk Rista.
"Maka kalau ingin mengumpulkan uang sekian itu tadi, harus membuat rencana keuangan," tambahnya.
Baca Juga: Ingin Self Reward Tanpa Boros? Bisa dengan 5 Tips Atur Keuangan Ini
3. Membagi penghasilan
Rencana keuangan yang dimaksud Rista ialah daftar pengeluaran, tabungan, hingga investasi dari besarnya penghasilan.
Setiap kali menerima gaji, sisihkan terlebih dulu untuk ditabung dan diinvestasikan, membayar cicilan (jika ada), kemudian sisanya untuk pengeluaran rutin.
Tabungan dan investasi sebaiknya tidak dijadikan satu, tetapi diposkan secara terpisah.
Tabungan fungsinya bisa sebagai dana darurat untuk keperluan-keperluan mendesak atau buat memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier.
Sementara investasi, tujuannya ialah sebagai simpanan jangka panjang yang akan terus bertumbuh di masa depan.
4. Meningkatkan pendapatan
Apabila kamu kesulitan mengumpulkan Rp100 juta pertama dengan penghasilan bulanan saat ini, ada solusi lain yang bisa kamu lakukan.
Salah satunya ialah dengan meningkatkan pendapatan, semisal menjalankan pekerjaan sampingan.
Atau, kamu bisa mencari pekerjaan baru yang menawarkan gaji lebih besar dibandingkan upahmu saat ini.
Lebih lanjut, alasan Rista Zwestika menyarankan agar kita bijak mengelola keuangan ialah karena suatu hal.
Bahwasanya, uang membutuhkan arahan agar tidak berbalik mengendalikan kita sebagai manusia.
"Uang itu membutuhkan arahan. Pertanyaannya, saat ini manusia dikendalikan oleh uang, sedangkan uang adalah alat bagi manusia," ucap Rista.
Oleh sebab itu, buatlah rencana keuangan yang matang agar tujuan keuanganmu tercapai dengan baik, Kawan Puan. (*)