Parapuan.co - Merdeka finansial di usia 20an bukanlah sebuah hal yang mustahil.
Hal tersebut bisa kamu capai asal tahu tips dan triknya, termasuk mengetahui cara mengatur keuangan di usia 20an.
Cara agar merdeka finansial di usia muda ini bisa kamu lakukan mulai dari sekarang.
Baca Juga: Raih Merdeka Finansial dengan Terbebas dari Utang Bisnis, Begini Caranya!
Tidak ada kata terlambat asal kamu langsung menerapkan cara mengatur keuangan di usia 20an, seperti yang diungkap perencana keuangan Rista Zwestika CFP dalam sebuah webinar keuangan belum lama ini.
Seperti apa? Yuk, simak penjelasan lengkap dari Rista Zwestika yang terangkum di bawah ini!
1. Menetapkan tujuan keuangan
Cara agar merdeka finansial dengan memperbaiki pengelolaan keuangan adalah dengan menetapkan tujuan keuangan.
Tetapkan dulu tujuan keuangan yang ingin kamu raih, misalnya beli mobil di usia 20-an atau menikah di usia 30-an.
Dari situ, sebetulnya kamu sudah menetapkan tujuan keuangan walau baru sebatas angan-angan.
Nah, coba kamu catat tujuan keuanganmu jika kamu sekarang berada di usia 20-an atau 30-an.
"Kalau kamu butuh rumah, mobil, dan ingin menikah di usia-usia segitu. Berarti dalam rentang waktu tertentu kamu harus punya uang Rp500 jutaan," ujar Rista.
"Mungkin bisa dicapai satu-satu, deh, katakanlah tujuan keuanganmu adalah mengumpulkan Rp100 juta pertama," imbuhnya.
Baca Juga: Simak! 4 Tips Mengelola Keuangan untuk Memperbaiki Kondisi Finansial Bisnis
2. Membuat rencana keuangan
Setelah punya tujuan keuangan, pertanyaan selanjutnya bagaimana bisa mengumpulkan Rp100 juta pertama jika gaji pas-pasan?
Di usia 20-an sampai 30-an, gaji yang kita terima boleh jadi hanya berkisar antara Rp3-5 juta. Paling banyak Rp10 juta.
Belum lagi, kita masih perlu uang untuk biaya hidup sehari-hari, terlebih jika sudah berkeluarga.
Jika masih ada tanggungan angsuran atau pinjaman, akan lebih sulit lagi mendapatkan Rp100 juta pertama dalam waktu singkat.
Menurut Rista, berapapun gaji yang kita punya dan jumlah pengeluarannya, solusi mendapatkan Rp100 juta pertama ialah dengan membuat rencana keuangan.
"Kalau gaji Rp3 juta, Rp5 juta, kira-kira bisa nggak mengumpulkan yang segitu? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?" Tanya Rista.
"Maka kalau ingin mengumpulkan uang sekian itu tadi, harus membuat rencana keuangan," celetuknya.
Baca Juga: Perlukah Mempunyai Pendapatan Pasif? Ini Jawaban Perencana Keuangan
3. Membagi pos penghasilan dan pengeluaran
Rencana keuangan yang dimaksud Rista ialah rincian mengenai besarnya jumlah pengeluaran, tabungan, hingga investasi dari penghasilan.
Setiap kali menerima gaji, sisihkan terlebih dulu untuk ditabung dan diinvestasikan, membayar cicilan (jika ada), lalu sisanya untuk pengeluaran rutin.
Tabungan dan investasi sebaiknya tidak dijadikan satu, tetapi diposkan secara terpisah.
Ini karena tabungan fungsinya bisa sebagai dana darurat untuk keperluan-keperluan mendesak atau buat memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier.
Sementara investasi, tujuannya ialah simpanan jangka panjang yang akan terus bertumbuh di masa depan.
Baca Juga: Catat! Ini 2 Aplikasi Keuangan untuk Transfer Antar Bank Tanpa Biaya
4. Meningkatkan penghasilan
Apabila kamu kesulitan mengumpulkan Rp100 juta pertama dengan penghasilan saat ini, kamu bisa meningkatkan pendapatan.
Caranya ialah dengan menjalankan pekerjaan sampingan ataua mencari pekerjaan baru yang menawarkan gaji lebih besar.
Lebih lanjut, Rista Zwestika menyarankan agar kita bijak mengelola keuangan karena suatu alasan.
Bahwasanya, uang membutuhkan arahan agar tidak berbalik mengendalikan kita sebagai manusia.
"Uang itu membutuhkan arahan. Pertanyaannya, saat ini manusia dikendalikan oleh uang, sedangkan uang adalah alat bagi manusia," ucap Rista.
Oleh sebab itu, buatlah rencana keuangan yang matang agar tujuan keuanganmu tercapai dengan baik, ya. (*)