2. Ajari anak bahwa tidak apa-apa untuk meminta bantuan
Sebagai anak kecil, mungkin sulit untuk membela diri sendiri. Beberapa anak dapat melakukannya, tetapi yang lainnya lebih malu dan ragu-ragu.
Jadi, ajarkan pada anak kamu bahwa tidak apa-apa untuk meminta pertolongan dan bantuan dari orang dewasa di sekitarnya, termasuk guru.
Tujuannya, agar anak kamu tidak terus-menerus mengalami penindasan dan memberi pesan bahwa meminta bantuan orang lain saat merasa membutuhkan itu bukanlah sikap yang salah.
Jika tidak bisa mengatasinya sendiri, bantuan tersebut akan mendukung dan melindungi anak kamu dari perundungan.
Baca Juga: 4 Tips Mengajarkan Keterampilan Mengelola Amarah pada Anak Remaja
3. Ajari anak untuk tidak bereaksi terhadap ejekan
Pelaku bullying ingin mendapatkan reaksi emosional dari anak kamu, jadi marah atau menangis hanya akan menyebabkan lebih banyak ejekan yang menimpanya.
Ajari anak untuk mencoba mengabaikan pelaku, seolah-olah itu tidak terlihat dan tidak terjadi. Kemudian, melangkah oergi jika memungkinkan.
Bahkan, saat anak kamu memberikan perhatian hanya dengan menatap dan memberikan senyuman saja, itu justru membuat pelaku bingung dengan reaksi yang tidak terduga.
Jika anakmu berhasil melakukannya dan bercerita padamu, pujilah mereka karena sudah bereaksi seperti yang sudah diajarkan.