Parapuan.co - Tidak mudah untuk bisa lolos seleksi dan menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2021 di Istana Negara.
Ya, Qyara Maharani menjadi satu dari 68 anggota Paskibraka Nasional 2021 yang akan mengibarkan bendera merah putih pada upacara HUT ke-76 RI, 17 Agustus 2021.
Sebagai salah satu anggota perempuan Paskibraka Nasional 2021, kisah Qyara Maharani cukup mengharukan dan rupanya sehari-hari kegiatan siswi ini ialah mengantar beras.
Baca Juga: Ini Kisah dan Perjuangan 5 Anggota Perempuan Paskibraka Nasional 2021
Salah satu siswi di SMA 1 Garut yang jadi perwakilan provinsi Jawa Barat ini ialah anak dari pasangan penjual besar di Kabupaten Garut, Syofyano dan Rosanty.
Melansir dari Tribunnews, Qyara dikenal sebagai sosok yang humble dan humoris. Kedua orangtuanya pun kerap melihatnya sebagai anak yang manja.
Namun, ternyata Qyara sudah aktif di baris berbaris sejak bangku SMP. Sehingga, ketika ada kesempatan, dia melakukan pendaftaran seleksi Paskibraka Nasional.
Awalnya orang tua bahkan tidak mengetahui anaknya mendaftar, saat mendaftar anaknya baru bilang bahwa Qyara mendaftar sebagai paskibraka di tingkat kabupaten awalnya.
Lolos di kabupaten, Qyara mendaftar ke tingkat provinsi. Perjalanan ini berbulan-bulan dari bulan Juni. Hingga di provinsi dapat kesempatan untuk seleksi di tingkat nasional.
Namun, perjalannya berbulan-bulan itu tidaklah mulus dan justru penuh perjuangan. Namun, Qyara tidak pernah mengeluh dan menyerah.
Padahal, saat menjalani seleksi di tingkat kabupaten, Qyara sempat terjatuh saat tes lari. Lalu, saat seleksi di tingkat provinsi, sepatunya jebol dan rusak hingga kakinya keseleo.
Namun, Syofyano bilang, "Dia tidak pernah ngeluh dan selalu bilang 'enggak apa-apa kok, aku bisa'. Itu merupakan spiritnya dia yang kami lihat."
Baca Juga: Bertugas Kibarkan Sang Saka Merah Putih, Ini 4 Fakta Soal Paskibraka!
Orang tua Qyara sangat bangga putri keduanya bisa lolos seleksi paskibraka dan ini menjadi kebanggan terbesar melihat anaknya bisa menunaikan kewajiban terhadap negara.
Betapa tidak, sebelum berbakti kepada Indonesia, Qyara ialah anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Siswi ini membantu usaha orang tuanya.
"Dia itu anak rumahan, dia juga enggak malu bantu kami sehari-harinya jualan beras, malahan sering angkut antarberas ke konsumen, ngambil tagihan juga," ujar Syofyano.
Biasanya Qyara sehari-hari bertugas mengantarkan beras ke konsumen-konsumen orang tuanya.
Namun, karena tak kelihatan selama beberapa bulan ini, tetangganya pun menanyakan keberadaannya. Lantas, dengan bangga orangtuanya bilang anaknya menunaikan tugas negara.
Sang ibunda pun mengungkapkan, "Kami bangga sama teteh, mamah sama Abi selalu mendoakan teteh menjadi yang terbaik."
"Jaga kesehatan, selalu ikhlas tawakal, semangat terus apa pun yang teteh lakuin. Jangan tinggal salat, mau hujan badai sekali pun," pesan Rosanty.
Nantinya, Qyara tak hanya menjadi paskibraka tapi mendapat bimbingan ideologi pancasila, lalu diangkat dan dipercaya Istana Negara untuk menjadi duta pancasila paskibraka.
Nah, begitulah kisah Qyara Maharani jadi Paskibraka Nasional 2021 ini. Semangatnya sangat menginspirasi, ya, Kawan Puan? (*)