Dia mengikuti perang bersama Kapittan Pattimura untuk melawan tentara di pulau Saparua tepatnya didesa Ouw, Ullath.
Dalam bertempur, Martha merupakan sosok yang membakar semangat para pasukan Nusa Laut untuk menghancurkan musuh, tanpa kenal takut sekalipun.
Dia dengan berani berdiri di antara tentara laki-laki yang sedang menghadang tentara Belanda.
Martha Christina Tiahahu pun berhasil membunuh seorang pemimpin Belanda, yang memberikan sorak ramai bergembira oleh masyarakat pribumi.
Kematian pemimpin Belanda itu rupanya membuat penjajah jadi semakin brutal menyarang rakyat Maluku.
Baca Juga: Biasa Antar Beras, Ini Kisah Qyara Maharani Lolos jadi Paskibraka Nasional 2021
Sampai pada 12 Oktober 1817, pemerintah Belanda yang dipimpin Vermeulen Kringer kembali memberikan perintah untuk menyerang rakyat Indonesia di Maluku.
Sayangnya pertempuran ini kembali sengit sehingga Martha beserta pejuang lainnya pun tertangkap dan dibawa ke dalam kapal Eversten.
Di sinilah, Martha bertemu kembali dengan Kapitan Pattimura.
Martha Christina Tiahahu pun diinterogasi, namun lantaran usianya masih muda dia dibebaskan oleh penjajah Belanda.