Kisah Nyi Ageng Serang, Penasihat dan Panglima Perang Diponegoro

Tentry Yudvi Dian Utami - Selasa, 17 Agustus 2021
Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang Balai TekKomDik Daerah Istimewa Yogyakarta

Parapuan.co - Nyi Ageng Serang juga menjadi Pahlawan Nasional perempuan yang banyak berjasa untuk Kemerdekaan Republik Indonesia.

Nyi Ageng Serang merupakan sosok pahlawan perempuan yang terjun di Perang Diponegoro tahun 1825.

Melansir Kompas.com, Nyi Ageng Serang saat itu sudah berusia 73 tahun ketika memimpin pasukan dengan tandu untuk membantu Pangeran Diponegoro melawan pasukan Belanda.

Tak hanya membantu perang, Nyi Ageng Serang juga menjadi penasehat perang pada masa itu.

Baca Juga: Melihat Jejak dan Kendali Perempuan Memperjuangkan Mimpi dari Masa ke Masa

Diketahui, Nyi Ageng Serang berjuang di beberapa daerah
seperti Purwodadi, Demak, Semarang, Juwana, Kudus, dan Rembang.

Awal Perperangan

Perempuan yang memiliki nama lengkap Raden Ajeng Kustiah Wulaningsih Retno ini juga sempat memberikan strategi perang dengan menggunakan lumbu (daun talas hijau).

Anak dari Pangeran Natapraja, penguasa wilayah terpencil dari Kerajaan Mataram, Serang, merupakan keturunan bangsawan yang dikenal baik oleh rakyat.

Nyi Ageng Serang bahkan sudah mempersiapkan dirinya mengikuti perang dengan mengikuti pelatihan kemilitieran dan siasat perang bersama prajurit laki-laki.



REKOMENDASI HARI INI

Kisah Nyi Ageng Serang, Penasihat dan Panglima Perang Diponegoro