1. Hambatan administrasi, misalnya ketiadaan dokumen identitas hukum atau kependudukan, termasuk juga penduduk yang tidak memiliki identitas kependudukan sesuai domisilinya, seperti migran musiman.
2. Hambatan finansial bisa mencakup biaya mengakses layanan kesehatan dan biaya transportasi menuju layanan kesehatan serta biaya peluang waktu yang dihabiskan untuk mengakses layanan kesehatan.
Selain itu, bagi penduduk dengan penyakit penyerta, contohnya ODHA, mereka harus mengeluarkan biaya untuk tes CD4 sebagai syarat skrining vaksinasi.
Baca Juga: Mengenal Vaginal Piercing, Tren Unik Menindik Area Genital yang Penuh Risiko
3. Hambatan infrastruktur yang mencakup ketersediaan suplai, persebaran, serta kualitas, ketersediaan layanan kesehatan yang bisa menjalankan program vaksinasi, termasuk juga di sini adalah fasilitas rantai dingin untuk menyimpan vaksin.
Hambatan ini bisa juga mencakup akses jalan dan alat transportasi yang terbatas yang bisa mengganggu distribusi vaksin serta menghambat penduduk untuk mencapai tempat vaksinasi.
Sentra vaksinasi yang tidak terhubung dan terintegrasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan membuat kelompok rentan dengan komorbid harus mengalokasikan tambahan waktu dan biaya untuk mengantri di luar jadwal kontrol rutinnya.
4. Hambatan ke akses informasi yang dapat diakses dengan mudah dan terpercaya mengenai cara pendaftaran, jadwal program vaksinasi, efektivitas, dan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
5. Hambatan sosial dan perilaku, misalnya rendahnya perilaku mengakses layanan kesehatan (health seeking behaviour) karena berbagai alasan, kurangnya informasi yang tepat mengenai COVID-19 dan vaksin, serta ketidakpercayaan pada COVID-19, vaksin, dan tenaga kesehatan secara umum.