Penderita virus ini akan memiliki mata yang cekung, tanpa ekspresi, dan terlihat lesu.
Bagi pasien yang sudah terinfeksi sekitar dua sampai tujuh hari mengalami ruam-ruam yang tidak gatal.
Lalu pada hari ke lima hingga tujuh hari gejala, banyak pasien yang perdarahan di beberapa area tubuh seperti hidung, gusi, dan vagina.
Darah segar juga keluar pada muntahan dan feses saat buang air besar.
Bahkan ada penderita yang mengalami pendarahan spontan intravena di tempat tusukan vena, tempat diambilnya sampel darah.
Tak sampai situ, di fase yang parah, sistem saraf jadi terganggu. Akibatnya, penderita akan kebingungan, lekas marah, dan agresi.
Pada pria ada pula yang mengalami orkitis yakni peradangan pada salah satu atau kedua testis.
Dalam kasus yang fatal, kematian paling sering terjadi antara 8-9 hari setelah timbul gejala.
Biasanya kematian akan didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.
Diagnosa virus Marburg
Sulit untuk membedakan secara klinis antara penyakit akibat virus Marburg dan penyakit menular lainnya seperti malaria, demam tifoid, shigellosis, meningitis dan demam berdarah virus lainnya.
Baca Juga: Sering Alami Nyeri Haid Tak Tertahankan, Awas Bisa Jadi Tanda-tanda Endometriosis