5 Ungkapan yang Sebaiknya Dihindari Saat Seseorang Sedang Berduka

Saras Bening Sumunarsih - Kamis, 19 Agustus 2021
Illustrasi berduka kehilangan orang terkasih
Illustrasi berduka kehilangan orang terkasih Sorajack

Parapuan.co Kehilangan seseorang berharga dalam hidup kita tentu hal yang menyedihkan dan menyakitkan. 

Bisa membutuhkan waktu sangat lama untuk kembali memulihkan perasaan dari rasa kehilangan seseorang yang dicintai.

Tentunya dalam keadaan semacam ini, seseorang yang kehilangan baik pasangan maupun keluarga sangat membutuhkan dukungan secara emosional.

Alih-alih memberikan dukungan, kata-kata yang diucapkan justru terkadang membuat mereka semakin terpuruk.

Lalu bagaimana memberikan semangat bagi orang yang sedang berduka? Apa kalimat yang tidak boleh diucapkan?

Ada beberapa kalimat yang sebaiknya Kawan Puan tidak ucapkan saat seseorang sedang mengalami duka cita. 

Seperti yang telah PARAPUAN lansir dari Considerable.com, berikut ungkapan yang seharusnya dihindari ketika seseorang sedang berduka: 

1. “Kamu orang yang kuat,”

Kerapkali Kawan Puan berusaha menguatkan mereka yang tengah berduka atau kehilangan dengan mengatakan jika mereka adalah pribadi kuat.

Nyatanya, hal tersebut tidak perlu kita ungkapkan. Disampaikan oleh Anne Marie Lockmyer, seorang penulis buku yang berjudul When Their World Stops: The Essential Guide to Truly Helping Anyone in Grief mengatakan bahwa keadaan duka memaksa seseorang terlihat demikian.

“Kita mungkin terlihat baik-baik saja, tapi sebenarnya tidak,” ucapnya.

Baca Juga: Butuh Dukungan dan Ruang Aman untuk Bercerita? Ikut Kawan Puan, Yuk!

Saat mengatakan mereka kuat, kita seolah memaksa mereka untuk tidak menangis kepergian orang terkasih. Padahal, kesedihan sangat boleh untuk diluapkan. 

2. “Dia sudah tidak menderita lagi,”

Mungkin seseorang meninggal karena penyakit yang sudah lama diderita dan kita berusaha memberikan penghiburan dengan kalimat semacam itu.

Sayangnya, mengatakan hal semacam ini pada mereka yang masih hidup hanya akan membuatnya terluka. 

Mungkin kamu mengatakan ini karena berusaha memperbaiki keadaan. Tapi kenyataannya, apa kalimat tersebut tidak akan memperbaiki keadaan sama sekali. 

3. “Hubungi aku jika butuh sesuatu,”

Menawarkan bantuan secara terbuka saat berduka mungkin menjadi pilihan yang tepat untukmu, tapi tidak untuk mereka.

Kamu mungkin akan memberikan bantuan secara terbuka. Tetapi sangat memungkinkan jika mereka akan merasa sungkan saat meminta bantuan atau pertolongan darimu.

Untuk itu, hindari kata-kata semacam ini. Lebih baik jika kamu langsung menunjukannya dengan tindakan.

Sebagai contoh, kerabatmu belum makan karena terlalu berkabung. Beli makanan yang ia suka dan makan bersamanya. 

4. “Bagaimana kabarmu?”

Menyakan kabar juga bukan pilihan tepat pada mereka yang sedang berduka. Pasalnya, ucapan semacam ini dapat diartikan sebagai bentuk basa-basi.

Jika Kawan Puan benar-benar ingin tahu bagaimana kondisi mereka yang sebanarnya, ada cara yang lebih baik untuk dilakukan seperti menyampaikan belas kasi dan kepedulian.

Baca Juga: Hindari 5 Kalimat Ini saat Mendukung Teman yang Alami Keguguran

5. “Sudah berjalan cukup lama,”

Bagimu mungkin waktu berjalan cukup cepat. Bahkan, tanpa terasa kamu sudah melewati satu hingga dua tahun.

Tetapi, hal ini tidak dirasakan oleh mereka yang kehilangan orang berharga dalam hidup. 

Perlu banyak waktu untuk mengembalikan kehidupan mereka seperti semula.

Setelah ditinggalkan, tidak mudah bagi seseorang untuk memulai aktivitas dan mencoba tegar setiap harinya.

Mungkin kamu merasa jika kepergian seseorang berlalu dalam waktu yang cepat. Tetapi, bagi orang lain bisa jadi itu menjadi waktu yang sangat berat.

Kawan Puan, itu tadi beberapa ungkapan yang seharusnya dihindari ketika seseorang sedang berduka.

Tunjukan kepedulianmu secara langsung saja ya, Kawan Puan.

(*)

Baca Juga: Efek Aplikasi Kencan pada Intimasi Hubungan di Dunia Nyata, Apa Saja? 

Sumber: Considerable.com
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja