Di sisi lain, produk sanitasi lain seperti popok dan kondom adalah barang-barang yang terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh.
Baca Juga: Tips Mengatasi Ruam Pembalut demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan
Sampah produk sanitasi yang dibuang sembarangan ini akhirnya bisa mencelakakan pemulung.
Sebab, pemulung biasanya akan memisahkan limbah produk sanitasi dari barang-barang daur ulang lainnya dengan menggunakan tangan.
Akibatnya, mereka pun terpapar berbagai mikro-organisme yang berbahaya seperti salmonella, dan staphylococcus.
Bahkan mereka bisa tertular HIV serta patogen lain yang menyebabkan hepatitis dan tetanus.
Baca Juga: Ganti Pembalut Demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan, Berapa Kali Sehari?
Lantas bagaimana pengolahan pembalut yang benar, supaya tidak membahayakan orang?
Peraturan Bio-Medical Waste (Management and Handling) tahun 1998 dalam mengatasi limbah yang terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh layaknya kapas, pembalut, dan alas tidur harus dibakar.
Limbah bio-medis harus dibakar dan diautoklaf untuk menghancurkan patogen.
Sementara WHO mengatakan bahwa pembakaran limbah sanitasi harus dilakukan pada suhu di atas 800 derajat celsius. (*)