Laura Mulvey menyatakan bahwa ketidaksetaraan gender adalah kekuatan pengendali dalam industri film yang dibangun untuk kesenangan penonton laki-laki.
Hal itu yang berakar dari ideologi dan wacana patriarki. Penonton pria adalah target audiens, oleh karena itu kebutuhan mereka dipenuhi terlebih dahulu.
Laura berpendapat bahwa di industri film perempuan tidak ditempatkan dalam peran di mana mereka dapat mengendalikan sebuah adegan.
Perempuan biasanya hanya ditempatkan di sana untuk diamati dari sebuah adegan.
Pandangan yang ditemukan pada tahun 1975 tersebut sayangnya masih ditemukan dalam film-film era modern.
Baca Juga: Male Gaze vs Female Gaze: Perbedaan Cara Pandang Perempuan dan Laki-Laki dalam Film
Contoh Penerapan Male Gaze
Transformers (2007)
Menurut Film Inquiry, salah satu film yang menerapkan male gaze adalah Transformers karya Michael Bay.
Pertama, film-film ini memiliki perbedaan besar dalam rasio karakter laki-laki dan perempuan, secara instan menjadikan film ini tidak representatif karena tidak menggambarkan 50% penontonnya.
Semua pemeran perempuan dieksplorasi secara seksual dalam beberapa cara dan tidak memiliki relevansi dengan alur cerita.
Objektifikasi perempuan dalam film ini hanya untuk menyenangkan laki-laki, menjadikannya film dengan sentuhan adegan seksual yang tidak relevan dan kebencian kepada perempuan.
Contoh adegannya adalah saat Megan Fox yang memerankan kekasih Sam Witwicky (Shia LaBeouf) mengenakan atasan ketat berpotongan rendah dan berpose di atas mesin mobil.