Parapuan.co - Hari Kanker Paru Sedunia yang diperingati di bulan Agustus setiap tahunnya merupakan ajang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya kanker paru-paru.
Faktanya, kanker paru-paru masih menjadi pembunuh paling ditakuti di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Kanker paru masih menjadi kanker yang mencatat angka kematian tertinggi di antara jenis-jenis kanker lainnya.
Berdasarkan data dari GLOBOCAN (2020), selama dua tahun terakhir terjadi peningkatan angka kematian akibat kanker paru di Indonesa menjadi 30.843 orang dengan kasus baru mencapai 34.783.
Baca Juga: Sambut Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, Kenali Faktor Risikonya
Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 18% sekaligus mengindikasikan bahwa empat orang meninggal akibat kanker paru setiap jamnya di Indonesia.
Angka 18% tentunya tak bisa dianggap sepele, mengingat saat ini pandemi Covid-19 turut menjadi ancaman bagi para penyintas kanker paru.
Terlebih lagi, angka ini sangat mungkin bertambah besar setiap harinya apabila kanker paru tidak dijadikan prioritas nasional.
Selain itu, kanker paru sendiri dinyatakan sebagai kanker nomor satu yang paling sering terjadi di kalangan laki-laki, diikuti dengan kanker kolorektum, hati, nasofaring, dan prostat.
Meski demikian, bukan berarti perempuan terbebas dari risiko kanker paru.
Kanker paru pun tak hanya mengancam mereka yang merupakan perokok aktif, tapi juga perokok pasif.