Bagaimana dengan solusi sunscreen berlabel reef-safe?
Maraknya isu mengenai bahaya kandungan pada sunscreen pun membuat sejumlah brand mengeluarkan produk sunscreen dengan label reef-safe.
Sontak hal ini pun membuat sebagian orang mulai beralih ke produk sunscreen dengan label reef-safe.
Namun faktanya, label reef-safe tersebut tidak diatur oleh pemerintah setempat, dengan kata lain, produsen dapat menyematkan label demikian tanpa harus melewati pengujian terlebih dahulu oleh pemerintah.
Menurut Downs, meskipun produk sunscreen dengan label reef-safe tersebut diuji dan lulus untuk dinyatakan sebagai sunscreen reef-safe, tetap saja akan berbahaya jika konsentrasi cukup banyak di dalam air.
“Jika 5.000 orang yang menggunakan produk sunscreen reef safe tersebut menyelam ke dalam laut, kandungan pada sunscreen yang digunakannya itu tetap dapat merusak laut,” jelas Downs.
Baca Juga: Sunscreen vs Sunblock, Memiliki Fungsi Melindungi Kulit Tapi Apa Perbedaannya?
Selain dua bahan kimia tersebut, menurut Downs terdapat bahan kimia lainnya pada sunscreen reef-safe yang dapat membahayakan kehidupan laut, seperti octocrylane, homosalate, dan octisalate.
Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2014 di jurnal Science of the Total Environment menemukan fakta bahwa octocrylane dapat mempengaruhi perkembangan otak dan hati pada zabrafish.
Bahkan, sejumlah bahan kimia berbahaya ini telah terdeteksi pada berbagai spesies ikan di seluruh dunia.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan yah Kawan Puan?
Sebagai pengguna, lebih bijak bagi kita untuk lebih memerhatikan konsumsi sunscreen yang tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya tersebut.
Karena jika bukan kita yang melakukannya, maka siapa lagi yang akan melindungi alam?(*)