Ternyata Bahan Kimia dalam Sunscreen Ini Bahaya bagi Biota Laut

Ratu Monita - Senin, 23 Agustus 2021
Bahaya tabir surya terhadap terumbu karang
Bahaya tabir surya terhadap terumbu karang Freepik

Parapuan.co - Pentingnya penggunaan sunscreen telah banyak disampaikan oleh para dermatologis serta beauty influencer.

Sebagai krim yang melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB yang sangat berbahaya bagi kulit, pemakaian sunscreen tentu menjadi hal wajib dilakukan setiap pagi.

Namun, belakangan terdapat isu mengenai kandungan bahan pada sunscreen yang dapat membahayakan terumbu karang.

Bahkan di Hawaii, sejak Juli 2018, melarang penjualan sunscreen yang mangandung bahan kimia yang dianggap berpotensi berbahaya bagi ekosistem laut.

Bahan kimia dalam sunscreen yang setelah diteliti membahayakan biota laut adalah oxybenzone dan octinoxate. 

Namun faktanya, dua bahan kimia tersebut bukanlah satu-satunya yang dapat merusak kehidupan bawah laut.

Baca Juga: Tak Hanya di Wajah, Pakai Sunscreen Juga Penting di Bagian Tubuh Ini

Dilansir dari laman Consumer Report, menurut Craig A. Downs, Ph.D, direktur eksekutif dari Haereticus Environmental Laboratory, selain dua bahan kimia tersebut ada beberapa bahan kimia lain yang digunakan dalam tabir surya dan produk selfcare lainnya yang berdasarkan penelitian mengancam lingkungan.

Sekalipun sunscreen dengan label reef-safe pun tidak bisa menjamin bahwa bahan yang digunakan sepenuhnya aman saat mereka larut ke dalam laut.

Dampak sunscreen terhadap lingkungan

Perubahan iklim dan polusi secara perlahan memang telah merusak terumbu karang di seluruh dunia, yang tentu saja berdampak pada ekosistem laut secara meluas.

Namun selain itu, faktanya bahan-bahan yang terkandung pada tabir surya juga dapat berkontribusi dalam merusak terumbu karang.

Diperkirakan telah 6.000 ton sunscreen yang berhasil menyapu terumbu karang di seluruh dunia setiap tahunnya.

Dalam sebuah studi pada tahun 2016 yang dilakukan oleh Downs dan rekan-rekannya dari National Oceanic and Athmospheric Administration menemukan fakta bahwa baby coral yang telah terpapar oxybenzone dan octinoxate menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

Baca Juga: Perbedaan Chemical dan Mineral Sunscreen, Mana yang Lebih Baik?

Mirisnya, baby coral yang ditemukan telah mengalami pemutihan karang.

Yakni suatu kondisi ketika karang menjadi rentan terhadap infeksi dan membuatnya sulit mendapatkan nutrisi untuk bertahan hidup, serta kelainan pada pertumbuhannya.

Penelitian lain juga menemukan bahwa bahan-bahan kimia tersebut juga membahayakan organisme laut lainnya seperti ikan, bulu babi, dan udang.

Bagaimana dengan solusi sunscreen berlabel reef-safe?

Maraknya isu mengenai bahaya kandungan pada sunscreen pun membuat sejumlah brand mengeluarkan produk sunscreen dengan label reef-safe.

Sontak hal ini pun membuat sebagian orang mulai beralih ke produk sunscreen dengan label reef-safe.

Namun faktanya, label reef-safe tersebut tidak diatur oleh pemerintah setempat, dengan kata lain, produsen dapat menyematkan label demikian tanpa harus melewati pengujian terlebih dahulu oleh pemerintah.

Menurut Downs, meskipun produk sunscreen dengan label reef-safe tersebut diuji dan lulus untuk dinyatakan sebagai sunscreen reef-safe, tetap saja akan berbahaya jika konsentrasi cukup banyak di dalam air.

“Jika 5.000 orang yang menggunakan produk sunscreen reef safe tersebut menyelam ke dalam laut, kandungan pada sunscreen yang digunakannya itu tetap dapat merusak laut,” jelas Downs.

Baca Juga: Sunscreen vs Sunblock, Memiliki Fungsi Melindungi Kulit Tapi Apa Perbedaannya?

Selain dua bahan kimia tersebut, menurut Downs terdapat bahan kimia lainnya pada sunscreen reef-safe yang dapat membahayakan kehidupan laut, seperti octocrylane, homosalate, dan octisalate.

Sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2014 di jurnal Science of the Total Environment menemukan fakta bahwa octocrylane dapat mempengaruhi perkembangan otak dan hati pada zabrafish.

Bahkan, sejumlah bahan kimia berbahaya ini telah terdeteksi pada berbagai spesies ikan di seluruh dunia.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan yah Kawan Puan?

Sebagai pengguna, lebih bijak bagi kita untuk lebih memerhatikan konsumsi sunscreen yang tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya tersebut.

Karena jika bukan kita yang melakukannya, maka siapa lagi yang akan melindungi alam?(*)

Sumber: Consumer Reports.org
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja