Aries hingga Gemini, WHO Siapkan Penamaan Varian Baru Covid-19 dengan Rasi Bintang

Dinia Adrianjara - Selasa, 24 Agustus 2021
WHO pertimbangkan rasi bintang untuk penamaan varian baru Covid-19 [Foto Ilustrasi]
WHO pertimbangkan rasi bintang untuk penamaan varian baru Covid-19 [Foto Ilustrasi] -MG-

Parapuan.co - Strain baru virus corona yang terus berkembang membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai memikirkan penamaan baru terhadap varian baru virus Covid-19.

Hal ini dilakukan apabila 24 huruf dalam alfabet Yunani yang selama ini dipakai untuk penamaan virus varian baru, sudah digunakan semua.

Pemimpin teknis Covid-19 di WHO, Maria Van Kerkhove, mengungkapkan pihaknya tengah mempertimbangkan penggunaan nama berdasarkan rasi bintang untuk varian virus corona baru.

WHO mulai menamai mutasi baru virus corona dengan menggunakan huruf alfabet Yunani, sejak Mei lalu.

Baca Juga: Selain Covid-19, Berikut Ini Berbagai Kondisi yang Bisa Menyebabkan Badai Sitokin

Sejauh ini, sudah ada 11 varian yang diberi nama seperti strain Delta, Beta dan Alpha.

Dr Van Kerkhove menyebut bahwa WHO sedang mencari nama-nama baru, jika 24 alfabet Yunani sudah digunakan.

Jika menggunakan nama rasi bintang, ini berarti nantinya varian virus corona dapat dinamai seperti Orion, Leo, Gemini, hingga Aries.

"Kami mungkin akan kehabisan alfabet Yunani, tetapi kami sudah mencari rangkaian penamaan berikutnya," kata Van Kerkhove, dikutip dari Sky News.

"Tadinya kami berpikir untuk menggunakan nama dewa atau dewi Yunani, tapi kemudian saya mengatakan tolong jangan sampai saya mengatakannya di depan umum," tambahnya.

Baca Juga: Jubir Vaksinasi Covid-19 Ungkap Respons Setiap Orang pada Vaksin Moderna Berbeda

Upaya penamaan varian baru virus corona ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak-pihak tertentu yang tidak terima dengan penamaan tersebut.

Seperti Kawan Puan tahu, sebelumnya penamaan varian virus dinamai berdasarkan di mana varian tersebut pertama kali diidentifikasi.

Sebut saja varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Inggris atau varian Delta yang mulanya muncul di India.

Tahun lalu, WHO akhirnya membuat permintaan untuk sistem penamaan varian baru Covid-19, untuk menghindari hal ini terjadi.

Baca Juga: Ini Dia Layanan Konsultasi Gratis Serba-serbi Covid-19 Anti Hoaks

Penggunaan nama alfabet Yunani tidak menggantikan nama ilmiah yang sudah ada seperti B.1617.2 atau varian Gamma P.1.

Penamaan dengan alfabet hanya agar lebih mudah dan praktis untuk masyarakat umum.

Tak hanya itu, WHO juga memperingatkan bahwa mutasi baru yang lebih berbahaya sangat mungkin muncul di tempat-tempat dengan tingkat penularan yang tinggi.

Untuk itu, sangat penting untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, dan menerima vaksin Covid-19.

Baca Juga: Cara Cek Stok Vaksin Covid-19 Sesuai Daerah via Website Kemenkes

(*)

Sumber: Sky News
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru