Parapuan.co - Setiap daerah punya bahan pangan yang khas dan unik.
Termasuk juga di Nusa Tenggara Timur (NTT), kamu akan bisa menemukan 5 bahan pangan yang tak biasa ini.
Kelima bahan tersebut bisa menjadi sumber karbohidrat, sumber protein nabati, hingga sumber minuman kekinian lo, Kawan Puan.
Diantaranya ada sorgum dan jewawut sebagai sumber karbohidrat.
Sorgum merupakan bahan pangan yang dapat menggantikan beras.
Bahan pangan yang satu ini juga memiliki kelebihan bebas gluten yang baik untuk kesehatan.
Sedangkan jewawut biasa dikonsumsi sebagai snack dan dimasak menjadi bubur.
Kacang-kacangan dan daun kelor sebagai sumber protenin nabati.
NTT ternyata adalah surganya kacang-kacangan.
Masyarakat NTT terkadang mencampurkan kacang ke dalam sayuran, nasi, jagung, atau bisa juga dibuat camilan.
Baca Juga: Mengintip Tumpeng Unik Selera Padang Ala Lord Adi dan Jesselyn Masterchef Indonesia
Juga ada kopi arabika dan robusta Flores Manggarai untuk bahan pangan yang dijadikan minuman.
Kopi menjadi salah satu kekhasan di NTT, yang sudah menjadi sebuah tradisi.
Bahkan kini ngopi juga sudah menjadi kebiasaan banyak orang hingga para anak muda di seluruh Indonesia, terlebih di kota-kota besar.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata 2 Minuman Ini Bisa Menjaga Kesehatan Kulit
Kopi Arabika dan Robusta Flores Manggarai
Untuk tanaman sumber minuman, kopi menjadi salah satu kekhasan di NTT.
Banyak daerah penghasil kopi di NTT, salah satunya Manggarai Flores.
Minum kopi di rumah bagi warga Manggarai Raya, Flores, sudah menjadi sebuah tradisi.
Beberapa tahun belakangan kebiasaan minum kopi sudah menjadi ajang untuk bersosialisasi di luar rumah, termasuk di NTT.
Kebiasaan ngopi di rumah bergeser ke budaya hang out.
Menurut Renata Puji Sumedi Hanggarawati, Agroecosystem Program Manager dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI), mereka tidak lagi hanya minum kopi di rumah, tetapi juga di kafe atau warung yang mulai bertumbuh di sana.
Berita baiknya, pemerintah daerah menetapkan kebijakan agar resto dan hotel menyediakan kopi lokal sebagai potensi lokal.
Kawasan Manggarai sendiri merupakan penghasil kopi terbesar di NTT.
“Karena potensi kopi di sana besar, kami pernah mengadakan kegiatan coffeepreneur. Sekarang banyak anak muda ingin jadi barista.
"Lewat program itu kami merangkul 17 anak muda, yang dibekali ilmu untuk menjadi barista kopi, juga cara membuat business plan untuk membuka usaha kopi. Mereka pun belajar banyak hal tentang produk kopi, misalnya ditanam di mana, varietasnya apa saja, budidayanya seperti apa,” kata Puji, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN Selasa (24/8/2021).
Baca Juga: Ingin Kopimu Menjadi Lebih Sehat? Ini 4 Cara yang Bisa Dilakukan
Sebagai peminum kopi, Ade Putri, seorang culinary storyteller, merasakan bahwa cita rasa kopi Flores Manggarai dan kopi Bajawa tidak terlalu bisa dibedakan.
Karakter kopinya sangat kompleks.
“Tapi, ketika kita bicara kopi, rasanya tergantung pada metode penyeduhannya juga. Misalnya, jadi kopi tubruk atau kopi filter. Aku mencoba kopi Manggarai dengan cara dibuat tubruk dan french press. Keduanya sama-sama enak,” ungkap Ade.
Ia menuturkan, kopi Manggarai bisa dipasarkan melalui coffee shop yang khusus menyediakan kopi lokal, untuk memperlihatkan kepada konsumen bahwa selain kopi Bajawa ada kopi jenis lain dari Flores.
(*)