Parapuan.co - Merencanakan kehamilan sangat penting dilakukan demi mencegah dampak negatif yang muncul akibat ibu yang belum siap hamil.
Baik kehamilan yang terlalu dini, maupun kehamilan di usia tua, keduanya sama-sama berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayinya.
Tapi bukan hanya memengaruhi kesehatan ibu dan bayi, kehamilan yang tak terencana juga dapat berpengaruh pada kesehatan finansial keluarga.
Sayangnya, banyak perempuan yang tidak memahami pentingnya keluarga berencana (KB) lewat perencanaan kehamilan.
Tak sedikit pula yang sudah mengetahui pentingnya keluarga berencana, tapi enggan atau ragu melakukannya.
Salah satu alasannya tak lain adalah ketidaknyamanan dari penggunaan alat-alat kontrasepsi.
Beberapa alat kontrasepsi yang popular dan paling banyak dianjurkan karena tingkat efektivitasnya yang lebih tinggi antara lain adalah dengan metode injeksi atau suntik KB, konsumsi pil KB, atau penggunaan KB spiral (IUD).
Namun, ketiga metode kontrasepsi ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masig.
Penggunaan pil dan suntik KB misalnya, memerlukan kedisiplinan dari diri sendiri agar tetap efektif, jika kelewatan, bisa jadi efektivitasnya berkurang.
Di sisi lain, penggunaan IUD atau spiral dianggap kurang nyaman dan tak jarang ditakuti oleh sebagian kecil perempuan.
Namun, Kawan Puan tak perlu khawatir.
Pasalnya, selain ketiga metode kontrasepsi di atas, ada cara lainnya untuk merencanakan kehamilan tanpa perlu melewati suntikan, konsumsi pil, atau pemasangan spiral.
Cara tersebut adalah dengan penggunaan koyo KB atau plester KB.
Baca Juga: Alat Kontrasepsi IUD Menimbulkan Jerawat? Simak Penjelasannya Berikut
Koyo KB atau birth control patch merupakan metode kontrasepsi hormonal.
Sama halnya dengan pil, suntik KB, dan IUD, koyo KB juga bekerja dalam menghambat kehamilan lewat pelepasan hormon.
Koyo KB atau plester KB, berbentuk layaknya koyo atau plester pada umumnya.
Namun, pada plester ini, terkandung hormon-hormon yang sama dengan yang terkandung pada pil KB, yakni estrogen dan progestin.
Cara Penggunaan Koyo KB
Sama halnya dengan koyo, cara penggunaan dari koyo KB pun hanya sesimpel menempelkan koyo pada kulit.
Dikutip dari MedicalNewsToday, koyo KB dapat ditempelkan di bagian lengan atas, lengan bagian luar, perut, punggung, dan juga bokong.
Koyo KB harus ditempelkan di kulit yang bersih dan kering.
Tempelkan koyo, lalu tekan dan tahan selama beberapa detik untuk memastikan koyo tertempel dengan baik.
Hendaknya koyo KB diganti setiap sekali seminggu, dan digunakan terus selama tiga minggu penuh.
Saat mengganti koyo KB, letakkan koyo atau plester KB yang baru di area tubuh lainnya
Setelah tiga minggu, berikan jeda selama satu minggu tanpa koyo, agar menstruasi dapat berlangsung di minggu ke-empat.
Koyo KB ini pun harus tetap dipakai saat melakukan aktivitas apapun, baik saat mandi, berenang, olahraga, hingga tidur.
Baca Juga: Nyeri Haid Tak Wajar Bisa Jadi Gejala Endometriosis, Bisa Sebabkan Sulit Hamil, Lho!
Seberapa Efektifkah Penggunaan Koyo KB?
Jika digunakan dengan tepat, koyo KB diklaim 99% efektif dalam mencegah kehamilan.
Namun, cara penggunaan yang salah dan cara penyimpanan koyo yang tidak benar dapat memengaruhi efikasi dari Koyo KB tersebut.
Selain itu, beberapa pengobatan dan antibiotik juga disebut dapat mengurangi efektivitas dari koyo KB.
Karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang satu ini, dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
(*)