Parapuan.co - Musik bisa menjadi salah satu pelarian dari rasa bosan atau keheningan yang tidak nyaman.
Namun, tak hanya itu, musik juga disebut-sebut dapat menjadi bentuk "terapi" untuk menenangkan pikiran dari stres dan kecemasan yang kerap mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bahkan, musik pun disebut dapat mengatasi gejala lainnya yang disebabkan oleh stres dan kecemasan, misalnya saja insomnia dan sulit untuk fokus.
Tapi bukan sembarang musik, lho, melainkan musik dan bunyi-bunyian tertentu yang menggugah rasa tenang dan fokus pada pikiran.
Jika selama ini musik klasik merupakan genre yang paling populer sebagai musik yang memberikan ketenangan, ternyata ada genre musik dan bebunyian lainnya yang dianggap dapat menenangkan dan meringankan stres serta kecemasan.
Salah satunya bahkan populer di kalangan Milenial dan Gen Z sebagai musik untuk menemani saat belajar dan bekerja, yakni Lo-fi music.
Baca Juga: Selain Mendengarkan Musik, Lakukan Cara Ini untuk Meredakan Stres
Lo-fi Music
Lo-fi merupakan singkatan dari "Low Fidelity.
Mengutip Masterclass, makna Lo-fi sendiri sebetulnya mengacu pada rekaman suara dengan kualitas rendah dan banyak memiliki kekurangan, seperti adanya saura bising.
Musik Lo-fi menggabungkan elemen-elemen musik jazz dan hip-hop yang mudah didengar, dibumbui dengan efek-efek suara vinil yang retro.
Gabungan ini menghasilkan audio estetik yang menenangkan dan memberikan efek santai yang dianggap oleh sebagian orang sangat cocok sebagai musik latar untuk belajar dan bekerja.