Parapuan.co - Kawan Puan, berbinis tak hanya memikirkan soal omzet saja lho, kita juga perlu memikirkan branding usaha agar bisa stabil.
Ada banyak cara untuk mempertahankan branding bisnis, salah satunya melakukan pemasaran digital.
Menurut Communication Lead Briefer.id, Celixa Yovanka mengungkapkan bahwa untuk dapat terus bertumbuh pelaku UMKM di Indonesia perlu membekali diri dengan kemampuan untuk melakukan branding dan mengkomunikasikan produk.
Saat ini, mengkomunikasikan produk UMKM dan usaha secara digital, melalui sosial media lebih optimal.
Baca Juga: Brand Ini Hadirkan Komunitas Kontag untuk Tingkatkan Bisnis UMKM Ritel
Sebab, bisa menyasara target sehingga menumbuhkan bisnis secara berkala.
Namun demikian, kita sering kali dihadapkan dengan pesaing. Hal ini seringkali membuat pelaku usaha juga jadi kurang semangat memperkenalkan brand-nya.
Tapi, Kawan Puan, sebetulnya kita tetap bisa memenangkan pasar, kok. Terpenting asal Kawan Puan mendalami branding usahamu.
Lalu, apa itu branding usaha?
“Yang membedakan adalah apa tujuan dari pembuatan produknya atau bagaimana kisah di balik produk tersebut. Hal itu tentunya penting untuk dikomunikasikan melalui branding yang baik kepada konsumen agar tetap loyal," ujar Brand Strategist, Purwanto Hasan.
Artinya, dalam hal ini branding bukan sekadar masalah merek atau visualisasi yang bagus dari sebuah produk.
Lebih dalam dari itu, branding terkait nilai-nilai yang ingin disampaikan seperti awal sebuah produk terbentuk, hingga citra yang ingin dicapai.
“Contohnya Wakai, dia mengincar orang–orang yang suka produk look-alike Jepang dengan harga yang lebih murah. Makanya dia membuat produk sepatu Jepang sehingga orang-orang berprasangka bahwa itu adalah produk Jepang padahal produk lokal,” ujar Purwanto.
Baca Juga: Biar Laris Manis, Ini Tips agar Produk Kamu Menarik Pembeli di Shopee
Dengan menguatkan komunikasi melalui branding yang baik, konsumen dapat membedakan produk yang satu dengan produk yang lain meski tampak sama.
Harapannya konsumen lebih menyukai dan mengkonsumsi produk tersebut.
Menurut Purwanto, kisah yang tepat dari sebuah produk akan juga membuat konsumen tersentuh dan tertarik untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
Karena itu dalam membuat kisah sebuah produk, pelaku UMKM harus mencari keunikan di balik produk tersebut.
Kisah atau cerita di balik sebuah brand pun menurutnya harus konsisten.
Pelaku usaha harus menjauhi kisah negatif yang membuat konsumen enggan mencoba produk tersebut.
“Pertama cari insights dulu, apa yang orang-orang mau. Tapi mulailah dari produk yang diketahui dan disukai oleh diri sendiri.
Story – story (negatif) tersebut menurut saya gak akan terjual, mungkin sekali, tetapi habis itu orang akan merasa bahwa you’re just making it up biar orang mau beli,” ujarnya.
Di sisi lain, berdasar pengalaman pribadinya, Driana sebagai owner Frozen Food by @venustweets mengungkapkan cara berjualan paling enak adalah dengan bercerita atau story telling.
Baca Juga: Kisah Sukses Bintari Saptanti, Jual Bakmi Yogya Kemasan Pertama hingga Kanada
Pasalnya, hal tersebut bisa menyentuh hati para konsumen.
Selain itu, kata dia, penjual juga harus memastikan produknya bagus, cita rasa makanan enak, dan tonjolkan keunikannya.
“Lebih baik juga untuk menjual sesuatu yang kita tahu dan suka. Semua makanan yang saya jual itu tadinya yang saya suka beli, seperti empek-empek, sei sapi, bakso.
Itu sebenarnya jualan dari produksi temen – temen yang tadinya saya beli ke mereka. Jadi pastikan kita suka dulu sama produknya, produknya enak dan bagus,” ujar Driana.
Dia pun menekankan pelaku UMKM harus kreatif dan inovatif.
Selain itu selalu berani mencoba hal-hal baru, sehingga konsumen akan selalu datang kembali mencoba produk dari si penjual tersebut.
“Menghadapi dinamika kenormalan baru, kolaborasi juga menjadi bagian yang penting dalam UMKM demi menciptakan pertalian kuat dalam kreativitas sehingga bersama-sama dapat menggerakan produktivitas perekonomian,” tutup Celixa.
Branding dan mengkomunikasikan produk merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar bisa menembus pasar dan tetap eksis sehingga dapat memperluas usahanya.
Nah, Kawan Puan, jangan lupa untuk memperdalam branding usahamu ya!(*)