Revenge tourism atau revenge travel adalah sebuah istilah yang relatif baru, dan populer sejak pandemi Covid-19.
Dikutip dari India Today, revenge tourism menggambarkam fenomena di mana masyarakat ingin melepaskan rasa jenuh dan penat akibat lockdown dan isolasi selama pandemi yang disebabkan oleh aktivitas yang monoton, dengan cara berwisata.
Singkatnya, ini merupakan cara masyarakat untuk “balas dendam” atas rasa jenuh akibat larangan bepergian yang dipaksakan sebelumnya.
Fenomena ini juga terjadi di India sebelumnya, dan Indonesia digadang-gadang akan mengikuti jejak yang sama dengan India.
Hal ini disampaikan oleh Menteri pariwisata dan ekonomi kreatif, Sandiaga Uno.
Baca Juga: Potensi Wisata Kepulauan Seribu, Menparekraf Harapkan Jadi Destinasi Berkualitas
Menurut Sandi, Indonesia perlu bersiap untuk menghadapi fenomena revenge tourism, dengan memaksimalkan segala peluang yang ada di depan mata dan mengantisipasi berbagai dampak negatifnya.
Sisi baiknya, revenge tourism akan menggenjot geliat ekonomi di Indonesia, khususnya dari sektor pariwisata.
Karena itu, dibutuhkan usaha untuk mendorong minat wisatawan domestik untuk tetap berwisata di dalam negeri.
Namun, di sisi lain revenge tourism juga dapat menyebabkan dampak negatif.