Parapuan.co - Banyak perempuan di Indonesia yang ragu dan enggan menggunakan berbagai alat kontrasepsi akibat isu-isu miring berkaitan dengan metode KB yang beredar.
Mulai dari isu tentang pil KB yang sebabkan jerawat, hingga KB spiral yang diduga sebabkan rahim kering.
Kurangnya informasi yang memadai tentang berbagai pilihan metode kontrasepsi yang tersedia membuat banyak perempuan tak dapatkan akses alat kontrasepsi untuk rencanakan kehamilan.
Banyak pula yang enggan menggunakan metode kontrasepsi karena penggunaanya dianggap merepotkan.
Baca Juga: Kenalan dengan Koyo KB, Bisakah Jadi Alternatif Alat Kontrasepsi yang Lebih Nyaman?
Belum lagi karena harus membayar untuk mendapatkan alat-alat kontrasepsi tersebut.
Pada akhirnya, banyak perempuan yang memilih untuk tak melakukan perencanaan keluarga sama sekali.
Padahal, ada alternatif metode kontrasepsi yang bisa digunakan tanpa perlu modal satu rupiah pun alias gratis.
Cara-cara ini disebut juga sebagai metode perencanaan keluarga alami (natural family planning), yang bisa dilakukan dengan metode fertility awareness method (FAM) atau metode withdrawal.
Yuk kenalan dengan dua metode kontrasepsi alami ini.
Fertility Awareness Method
FAM merupakan metode pencegahan kehamilan dengan cara mencatat siklus menstruasi.
Dikutip dari Healthline, metode ini dilakukan dengan pelacakan siklus alami kesuburan dan siklus menstruasi, dan menggunakan berbagai metode non-farmasi untuk mendeteksi ovulasi.
Metode kontrasepsi ini menuntut perempuan untuk lebih sadar dan peka terhadap tubuhnya sendiri, serta lebih teliti dalam melacak siklus menstruasi setiap bulannya.
Cara kerja FAM tak lain adalah dengan menghitung tanggal masa subur (fertile window), yakni saat terjadinya proses ovulasi.
Ovulasi pada umumnya berlangsung pada hari ke-12 hingga ke-16 yang dihitung sejak hari pertama menstruasi.
Baca Juga: Sedang Menstruasi? Ini Tips Agar Tidur Lebih Nyaman Saat Datang Bulan
Ovulasi adalah masa-masa paling subur perempuan, di mana, jika hubugan seksual dilakukan tanpa alat kontrasepsi pada masa-masa subur ini, maka kemungkinan hamil sangat besar.
Perempuan pun dianggap paling subur pada saat lima hari sebelum ovulasi, hari H ovulasi, dan selama 24 jam setelah ovulasi.
Karenanya, pada masa-masa ini, hindari melakukan hubungan seksual tanpa bantuan kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan.
Karena membutuhkan ketelatenan dalam mencatat siklus, metode FAM ini tidak dapat menjadi satu-satunya metode kontrasepsi yang diandalkan untuk mencegah kehamilan.
Selain itu, metode pencatatan tanggal ini bisa saja tidak akurat, sebab periode ovulasi setiap perempuan tentunya dapat berbeda-beda, tergantung pada panjang siklus menstruasi serta fluktuasi hormon.
Namun, di era digital ini, kamu tak perlu lagi repot-repot menandai kalender, sebab sudah banyak aplikasi untuk melakukan tracking siklus menstruasi dan ovulasi yang bisa diunduh melalui smartphone.
Metode Withdrawal
Metode Withdrawal atau kerap juga disebut dengan metode pull-out merupakan metode kontrasepsi alami tanpa menggunakan alat-alat kontrasepsi khusus.
Metode ini sendirinya sangat bergantung pada kepekaan dan kesadaran laki-laki.
Pasalnya, sesuai namanya, metode withdrawal atau pull-out yang berarti penarikan dalam Bahasa Indonesia ini dilakukan dengan cara menarik penis dari vagina dan kelamin luar perempuan sebelum mencapai ejakulasi.
Metode yang juga disebut dengan coitus interruptus ini dilakukan agar sperma tidak masuk ke dalam vagina dan membuahi sel telur.
Dalam kata lain, metode withdrawal ini juga berarti "keluar di luar".
Dilansir dari Mayo Clinic, metode ini membutuhkan kontrol diri yang benar-benar baik dari pihak laki-laki.
Sperma bisa saja ke vagina jika withdrawal tidak dilakukan tepat waktu.
Bahkan, cairan pra-ejakulasi bisa saja mengandung sperma, sehingga kehamilan masih sangat mungkin terjadi.
Cara ini memang merupakan metode kontrasepsi paling praktis, gratis, dan bahkan lebih mudah lagi jika dibandingkan dengan FAM.
Namun, lagi-lagi metode ini tidak bisa menjadi satu-satunya kontrasepsi yang diandalkan untuk mencegah kehamilan.
Sebab kemungkinan terjadinya kehamilan masih sangat besar jika dibandingkan menggunakan alat kontrasepsi non-hormonal seperti kondom, dan alat kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, dan lainnya.
Kedua metode kontrasepsi ini tentunya tak membutuhkan modal sepeser pun, akan tetapi, bukan berarti metode ini lebih baik dibandingkan menggunakan alat-alat kontrasepsi lainnya.
Bahkan, kedua metode kontrasepsi alami ini sebaiknya dibarengi dengan penggunaan kondom dan morning after pill untuk kontrasepsi darurat.
(*)