Mengenal Jenis Kontrasepsi Darurat untuk Cegah Kehamilan Tak Direncanakan

Sarah D. Ekaputri - Sabtu, 28 Agustus 2021
Mengenal jenis-jenis metode kontrasepsi darurat
Mengenal jenis-jenis metode kontrasepsi darurat Ivan-balvan

Parapuan.co - Tak sedikit perempuan atau pasangan suami istri yang aktif melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Padahal, penggunaan alat kontrasepsi dapat membantu mencegah kehamilan yang tidak direncanakan atau menjaga jarak antara kehamilan sebelumnya dengan kehamilan berikutnya.

Banyak pula pasutri baru yang berencana menunda kehadiran si buah hati, tapi tanpa dibantu oleh penggunaan alat kontrasepsi.

Berbagai alasan jadi sebab banyak pasutri enggan gunakan alat kontrasepsi.

Pertama, penggunaan alat kontrasepsi non-hormonal seperti kondom dianggap menyebabkan rasa tak nyaman saat berhubungan seksual.

Baca Juga: 5 Hal Ini Pantang Dilakukan Setelah Seks demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan

Kedua, metode kontrasepsi hormonal seperti pil, suntik, dan IUD dianggap terlalu rumit dan ditakutkan menyebabkan banyak efek samping pada perempuan.

Ketiga, banyak isu-isu miring terkait penggunaan KB atau alat kontrasepsi yang dapat menyebabkan “rahim kering” dan berkurangnya kesuburan.

Keempat, kurangnya informasi terkait jenis-jenis alat kontrasepsi yang aman.

Padahal, di masa-masa aktif secara seksual ini, kemungkinan terjadinya kehamilan sangat besar, sehingga tidak menggunakan alat kontrasepsi sangat berisiko akan kehamilan yang tak terencana.

Akhirnya banyak pasutri yang “kebobolan” dan gagal dalam merencanakan keluarga.

Namun, alat kontrasepsi darurat bisa menjadi pertolongan pertama saat pasangan merasa belum siap untuk hamil atau menambah keturunan.

Saat ini, masih banyak miskonsepsi tentang alat kontrasepsi darurat.

Akan tetapi yang perlu diluruskan adalah, bahwa kontrasepsi darurat tidak sama dengan metode aborsi.

Kontrasepsi darurat tidak akan bekerja jika kehamilan sudah terlanjur terjadi.

Nah, Kawan Puan yang saat ini sedang tunda kehamilan, tapi tak gunakan metode kontrasepsi manapun, wajib tahu jenis-jenis kontrasepsi darurat (emergency contraception) berikut ini!

 

 

Baca Juga: Metode Kontrasepsi Bisa Dilakukan dengan Modal 0 Rupiah, Bagaimana Caranya?

IUD Tembaga

IUD atau KB spiral dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi darurat.

IUD yang digunakan untuk ini adalah IUD non-hormonal atau yang terbuat dari tembaga.

Dikutip dari Planned Parenthood, IUD tembaga merupakan metode kontrasepsi darurat yang paling efektif.

IUD tembaga efektif mencegah kehamilan jika diperoleh dalam jangka waktu 120 jam (5 hari) setelah berhubungan seksual tanpa kontrasepsi.

Morning-After Pill

Jika tak sempat melakukan pemasangan IUD tembaga, metode kontrasepsi darurat lainnya yang bisa digunakan adalah dengan mengonsumsi pil KB darurat

Kontrasepsi darurat ini disebut juga sebagai morning-after pill, sebab cara ini efektif jika dikonsumsi dalam jangka waktu beberapa jam pasca berhubungan seksual tanpa kontrasepsi.

Ada dua jenis morning-after pill yang dapat dipilih sebagai metode kontrasepsi darurat.

Pil ulipristal acetate, adalah jenis morning-after pill yang paling efektif.

Ulipristal acetate, sebagaimana dilansir dari WebMD, merupakan kontrasepsi darurat non-hormonal.

Ulipristal acetate merupakan jenis obat yang efeknya dapat menghambat hormon-hormon yang diperlukan dalam proses pembuahan, sehingga kehamilan dapat dicegah.

Ulipristal acetate efektif mencegah kehamilan jika dikonsumsi dalam jangka waktu 120 jam (5 hari) setelah hubungan seksual.

Selain itu, ada pula morning-after pill yang berbasis hormonal, yakni pil levonorgestrel.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Hamil Lagi, Kenali Ciri Hamil Setelah Keguguran

Berbeda dengan pil ulipristal acetate, levonorgestrel dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.

Levonorgestrel efektif bisa dikonsumsi jelang 72 jam (3 hari) setelah berhubungan seksual.

Namun, pil ini masih bisa digunakan jelang 5 hari pasca hubungan seksual, tapi lebih cepat mengonsumsi, maka pil akan lebih efektif.

Ketiga jenis kontrasepsi darurat ini dapat segera digunakan untuk mencegah kehamilan jika Kawan Puan dan pasangan sedang tak rencanakan kehamilan, atau dalam kondisi tertentu yang mengharuskan Kawan Puan untuk menunda kehamilan.

 

(*)

Sumber: WebMD,Planned Parenthood
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru