Parapuan.co - Kecerdasan interpersonal merujuk pada kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain dan memahami dengan baik situasi sosial di sekitarnya.
Selayaknya ekstrovert, anak dengan kecerdasan interpersonal berkembang dalam kelompok dan mudah untuk akrab dalam berkomunikasi dengan orang baru.
Howard Gardner, seorang psikolog dan profesor perkembangan, menerbitkan sebuah buku pada 1980-an berjudul Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences.
Baca Juga: Memahami Karakteristik Gaya Belajar Linguistik Verbal pada Anak
Ia mengemukakan bahwa setiap anak tidak dilahirkan dengan kecerdasan tetap atau tunggal.
Sebaliknya, mereka dilahirkan dengan delapan bidang kecerdasan dan bervariasi dalam tingkat di mana mereka unggul di masing-masing bidang.
Kecerdasan interpersonal juga termasuk ke dalam salah satu teori Howard Gardner, simak karakteristiknya dari Verywell Family berikut ini.
Karakteristik Pembelajar Interpersonal
Pembelajar interpersonal senang berinteraksi dan lebih suka belajar melalui komunikasi dengan orang lain.
Mereka menikmati sebagai pemimpin, berpartisipasi dalam tugas kelompok, dan berkomunikasi dengan siswa lain atau orang dewasa.
Mereka menikmati kegiatan sekolah seperti pidato, drama, dan tim debat.
Anak dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi memiliki kekuatan dalam berkomunikasi dan memahami orang lain.
Mereka mungkin pandai memimpin dan mengatur orang dan kelompok lain, memahami orang lain, dan menyelesaikan konflik.
Anak dengan gaya belajar interpersonal yang kuat memiliki kebutuhan yang melekat untuk kegiatan kelompok, klub, dan pertemuan sosial.
Mereka akan mudah berkembang dalam hubungan dan bersosialisasi dengan orang lain.
Baca Juga: Bakat Menggambar, Karakteristik Kecerdasan Visual Spasial pada Anak
Tips Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal pada Anak
Anak dengan kecerdasan interpersonal belajar paling baik ketika mereka diizinkan untuk bersosialisasi dengan orang lain sebagai bagian dari proses belajar.
Sering kali mereka menyukai keterlibatan langsung dengan orang lain dalam proyek kelompok di sekolah atau dalam komunitas yang lebih besar.
Mereka dirangsang oleh dialog dengan siswa lain dan orang di sekitarnya, serta memiliki intuisi yang kuat mengenai pendapat dan preferensi orang lain.
Pembelajar interpersonal pandai membaca maksud orang lain dan lihai menemukan akar penyebab masalah komunikasi atau kesalahpahaman.
Mereka mungkin ingin bergabung atau membentuk kelompok belajar di luar kelas karena ingin memiliki lingkaran pertemanan yang berbeda-beda.
Biasanya anak pembelajar interpersonal kurang nyaman atau tidak bekerja dengan baik ketika diminta untuk bekerja sendiri.
Baca Juga: Kenali 8 Tipe Kecerdasan Majemuk sebagai Penunjang Belajar Anak
Orang tua tetap perlu mendisiplinkan ke arah yang lebih positif jika mereka mengetahui anaknya memanipulasi orang lain, bersosialisasi ketika mereka harus belajar, atau berdebat dengan orang lain ketika ada perbedaan pendapat.
Jadi, itulah karakteristik dan tips meningkatkan kecerdasan interpersonal pada anak ya, Kawan Puan.
Kesimpulannya, anak dengan gaya belajar interpersonal memiliki minat dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
(*)