2. Perilaku regresi
Bentuk duka pada anak ini ditunjukkan dengan mundurnya perilaku anak ke usia yang sebelumnya.
Misalnya ketika anak sudah terbiasa buang air sendiri, saat ditinggal orang tuanya ia menjadi suka mengompol.
Selain itu ketika anak mengalami regresi ini, biasanya ditandai dengan hal-hal berikut: suka menggigit jari, tidur meringkuk, clingy dan selalu minta digendong.
Dari hal-hal tersebut, bisa dikatakan tingkat kemandirian anak menurun.
Bahkan bentuk duka pada anak satu ini bisa berakibat pada kemampuan akademis anak yang mundur.
Baca Juga: Bagaimana Menghadapi Duka dan Kesedihan Pasca Kepergian Orang Tua?
3. Perilaku berulang
“Perilaku berulang ini terjadi karena anak sedang memproses apa yang terjadi di pikirannya, mengingat kemampuan kognitif anak yang terbatas,” jelas Dianda.
Oleh karena keterbatasan kemampuan kognitif tersebut, anak belum begitu memahami apa yang sebenarnya terjadi, sehingga anak bisa bertanya-tanya tentang keberadaan orang tua.
Nah perilaku berulang ini kemudian akan dilakukan anak dalam pengulangan cerita atau pertanyaan yang sama.
“Misalnya Kok Papa enggak pulang-pulang kenapa? Kan kemarin pamitnya kerja,” ujar Dianda mencontohkan.
Selain itu, bentuk perilaku berulang ini juga bisa dalam bentuk mengulang permainan yang terkahir kali dimainkan bersama orang tua hingga menonton film yang sama berulang kali.