Kisah Susana Rodriguez, Dokter dan Atlet Paralimpiade yang Raih Emas untuk Spanyol

Tentry Yudvi Dian Utami - Minggu, 29 Agustus 2021
Susana Rodriguez ketika berhasil berada di garis final Paralimpiade Tokyo 2020
Susana Rodriguez ketika berhasil berada di garis final Paralimpiade Tokyo 2020 triathlon

Suka olahraga sejak kecil

Kepada TIME, Susana Rodríguez cerita meskipun dirinya terlahir dengan albino dan kebutaan. Tapi, dia bertekad untuk melakukan hal-hal yang kakaknya, Patricia bisa lakukan.

Susana lahir dengan banyak kekurangan di bagian matanya akibat albino.

Tapi, dia tetap ingin menjalankan hidup dan meraih prestasi seperti kakaknya.

"Saya akan selalu mencoba sampai saya bisa, tanpa adanya bantuan. Saya merasa saya punya keberanian untuk melawan," ujarnya.

Baca Juga: Raih Perak, Ni Nengah Widiasih Sumbang Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo

Perjalanan karier Susana Rodriguez menjadi atlet dimulai sejak dirinya masih kecil.

Melansir Triathlon, Susana Rodriguez sudah suka lari sejak usianya 10 tahun.

"Saya lakukan setiap hari. Konsistensi adalah kunci," jelasnya.

Semakin mendalami olahraga, perempuan berkacamata ini akhirnya jatuh hati ke Triathlon.

Dia pun mengikut beragam perlombaan sampai dirinya mendapatkan gelar Atlet Terbaik dari City of Vigo, Spanyol.

Dia akhirnya menekuni dunia paratriathlon sejak 2010, potensinya begitu besar sehingga Susana berhasil memenangkan beragam perlombaan seperti ITU World Champiomship 2019, ITU Grand Final Gold Coast dan 2019 Grand Final Lausanne.



REKOMENDASI HARI INI

BRI Diduga Terkena Ransomware, Kenapa Bank Jadi Target Utama Kejahatan Digital?