Kulit Telinga Sensitif? Ini Cara Pilih Anting yang Aman Menurut Ahli

Parapuan.co – Pernahkah Kawan Puan pernah merasa gatal, bengkak, merah atau perih pada daun telinga saat menggunakan aksesori seperti anting?

Jika ya, bisa jadi kamu punya kuping yang sensitif.

Memang, pemilik kulit telinga yang sensitif lebih sulit untuk mengenakan aksesori berupa perhiasan.

Sebenarnya, kuping memang area yang lebih sensitif dibandingkan bagian kulit lainnya.

Pasalnya kulit daun telinga cenderung lebih tipis, seperti halnya kelopak mata dan bibir, sehingga lebih rentan terhadap iritasi atau reaksi alergi.

Hal ini disampaikan oleh Shari Marchbein, M.D., dokter kulit bersertifikat di New York City. Plus, seperti melansir dari Glamour.

“Telinga sangat berisiko mengalami reaksi alergi terhadap perhiasan, karena anting-anting dipasang langsung pada kulit dan tetap di tempatnya untuk waktu yang lama,” jelasnya.

Jika Kawan Puan mengalami kemerahan, gatal, bengkak atau perih ada kemungkinan mengalami dermatitis kontak alergi atau ACD (allergic contact dermatitis).

Menurut Marchbein ini adalah bentuk eksim yang ditandai dengan bercak merah muda atau merah kering, gatal pada kulit yang disebabkan oleh paparan bahan kimia tertentu.

Dalam hal ini berbagai logam ditemukan dalam perhiasan, yang bisa menyebabkan terjadinya ACD.

Ia pun menambahkan bahwa alergi atau kepekaan terhadap produk perawatan kulit atau bahan-bahan tertentu bisa muncul kapan saja, bahkan jika kamu pernah menggunakan sebelumnya dan tidak mengalami reaksi alergi.

“(ACD) cenderung ada risiko lebih besar bagi mereka yang menderita kulit sensitif kering, asma dan alergi,” ujarnya mengingatkan.

“Hasilnya dapat direproduksi dan terjadi kapan saja pada orang yang memiliki kecenderungan atau sensitif bersentuhan dengan bahan kimia atau logam yang membuat mereka alergi,” tambah Marchbein lagi.

Lantas apa yang bisa dilakukan oleh Kawan Puan yang punya kulit sensitif tapi tetap ingin pakai anting?

Hal yang Harus Dihindari dalam Anting

Para ahli memaparkan bahwa berbagai logam (termasuk emas dan kobalt) dapat menyebabkan reaksi alergi.

Cara yang tepat menilai alergi logam adalah dengan melakukan uji tempel.

“Alergi yang paling umum dialami oleh pemakai perhiasan adalah alergi nikel,” papar dokter kulit bersertifikat berbasis di New York, Joshua Zeichner, M.D., memperingatkan.

Banyak perhiasan dengan harga terjangkau menggunakan nikel sebagai logam dasar—dan seiring waktu, gesekan, dan kelembapan, kulit mungkin mulai terasa sensitif.

“Perekat yang digunakan untuk menyatukan perhiasan imitasi bisa menjadi sumber lain dari dermatitis kontak alergi,” tambahnya lagi.

Kemudian, bagaimana para pemilik telinga yang sensitif bisa memilih anting yang pas tanpa harus merasakan reaksi alergi?

Memilih Anting untuk Telinga Sensitif

Perhiasan dengan material platinum dan stainless steel cenderung lebih aman bagi Kawan Puan dengan telinga yang sensitif.

Pasalnya, dua material tersebut cenderung kurang reaktif, sehingga menjadikannya logam terbaik untuk perhiasan hipoalergenik.

“Ini juga merupakan pilihan yang baik, bersama dengan plastik, untuk tindikan telinga yang dapat mengurangi risiko mengembangkan ACD di kemudian hari,” jelas Marchbein.

Untuk penyuka logam mulia emas, disarankan untuk memilih emas 14 karat.

“Semakin tinggi karatnya, semakin murni dan kecil kemungkinannya menimbulkan reaksi. Tantalum juga hipoalergenik,” ujar Natalie Aguilar, ahli kecantikan dan dermatologis selebritas.

Saat ini pasar aksesori semakin beragam dan penuh kreativitas.

Kawan Puan bisa dengan mudah menemukan anting yang terbuat dari marmer, resin hingga clay yang tentunya lebih minim reaksi alergi.

Namun tentunya tiap orang bisa berbeda-beda, maka dari itu sebelum mengenakannya, pastikann untuk melakukan uji tempel yah.(*)