3. Mengganggu skor kredit
Skor kredit menunjukkan lancar atau tidaknya pembayaran kredit oleh individu.
Baca Juga: Catat! Ini 2 Aplikasi Keuangan untuk Transfer Antar Bank Tanpa Biaya
Kalau skor kredit menunjukkan banyak tunggakan transaksi pada pay later, hal ini akan membuat catatan reputasi kredit tampak buruk.
Dampaknya tak bisa diremehkan. Pengajuan fasilitas kreditmu yang lain terancam ditolak jika skor kredit dinilai buruk.
4. Mengganggu pengaturan keuangan
Pay later bisa mengancam pengaturan keuangan jika kita tidak teliti menggunakannya.
Misalnya melewatkan tagihan pembayaran yang mengakibatkan denda.
Tentu hal ini bisa membuat besaran tagihan yang harus dibayar semakin melonjak.
Selain itu, kalau penghasilan yang kamu dapatkan masih terbatas, uang yang kamu kumpulkan untuk membayar tagihan pay later bisa jadi terpakai untuk kebutuhan lain.
5. Rawan peretasan identitas
Baca Juga: Marak Saving Money Challenge di Kalangan Fans K-Pop, Perlukah Diikuti?
Karena diakses secara online, maka data digital pengguna pay later bisa diretas.
Memang aplikasi-aplikasi pay later menghadirkan keamanan ketat untuk melindungi data perusahaan dan data pengguna.
Namun, risiko pelaku kriminal siber mampu meretas database suatu hari nanti tetap ada.
Data yang berhasil diretas dapat disalahgunakan untuk melakukan hal-hal melanggar hukum yang dapat merugikan pengguna dan perusahaan pay later.
Kalau Kawan Puan mau mengaktifkan pay later, coba pertimbangkan dulu kelima hal ini, ya. Tetap waspada dan jangan asal bikin ya! (*)