Parapuan.co - Metode pembayaran dengan fitur bayar kemudian atau pay later memang menarik.
Kamu bisa membeli dulu barang yang diinginkan, lalu menunda pembayaran hingga akhir bulan atau saat gajian.
Keuntungannya menggunakan pay later adalah kamu bisa membeli dulu barang yang dibutuhkan meski uang sedang mepet.
Tapi ruginya, kamu bisa terjerumus piutang karena merasa terjebak ilusi membeli tanpa membayar.
Baca Juga: Raih Merdeka Finansial dengan Terbebas dari Utang Bisnis, Begini Caranya!
Pay later ini memungkinkan pengguna untuk membeli barang atau jasa tertentu lalu membayarnya belakangan, mirip dengan cara kerja kartu kredit.
Bedanya, pay later tidak berbentuk kartu fisik dan hanya bisa digunakan secara online.
Selain lebih praktis, pay later tidak mewajibkan proses pengajuan yang panjang seperti mengajukan kartu kredit.
Terlepas dari kepraktisan dan kemudahannya, kita tetap harus berhati-hati saat mau membuat dan mengaktifkan pay later.
Jika Kawan Puan berniat dan tertarik, perhatikan dulu hal-hal ini yang harus dipertimbangkan sebelum mengaktifkan pay later, ya.
1. Biaya tambahan
Ada sederet biaya tambahan saat kamu mengaktifkan fitur pay later.
Biaya tambahan itu di antaranya adalah biaya subscription, biaya cicilan, serta biaya lain tergantung dari aplikasi pay later yang dipakai.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Ciri Pinjaman Online Tidak Aman yang Perlu Kamu Ketahui
Bukannya lebih hemat, kamu justru bayar lebih mahal.
2. Memicu perilaku berlebih
Bisa beli sekarang bayar nanti membuat kita cenderung lebih impulsif dalam membeli barang atau jasa.
Sebab impulsif, kita jadi membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Padahal kebutuhan dan keinginan jelas berbeda.
Ujungnya, kita jadi membeli barang atau jasa yang tidak penting yang bisa-bisa malah hanya buang uang.
3. Mengganggu skor kredit
Skor kredit menunjukkan lancar atau tidaknya pembayaran kredit oleh individu.
Baca Juga: Catat! Ini 2 Aplikasi Keuangan untuk Transfer Antar Bank Tanpa Biaya
Kalau skor kredit menunjukkan banyak tunggakan transaksi pada pay later, hal ini akan membuat catatan reputasi kredit tampak buruk.
Dampaknya tak bisa diremehkan. Pengajuan fasilitas kreditmu yang lain terancam ditolak jika skor kredit dinilai buruk.
4. Mengganggu pengaturan keuangan
Pay later bisa mengancam pengaturan keuangan jika kita tidak teliti menggunakannya.
Misalnya melewatkan tagihan pembayaran yang mengakibatkan denda.
Tentu hal ini bisa membuat besaran tagihan yang harus dibayar semakin melonjak.
Selain itu, kalau penghasilan yang kamu dapatkan masih terbatas, uang yang kamu kumpulkan untuk membayar tagihan pay later bisa jadi terpakai untuk kebutuhan lain.
5. Rawan peretasan identitas
Baca Juga: Marak Saving Money Challenge di Kalangan Fans K-Pop, Perlukah Diikuti?
Karena diakses secara online, maka data digital pengguna pay later bisa diretas.
Memang aplikasi-aplikasi pay later menghadirkan keamanan ketat untuk melindungi data perusahaan dan data pengguna.
Namun, risiko pelaku kriminal siber mampu meretas database suatu hari nanti tetap ada.
Data yang berhasil diretas dapat disalahgunakan untuk melakukan hal-hal melanggar hukum yang dapat merugikan pengguna dan perusahaan pay later.
Kalau Kawan Puan mau mengaktifkan pay later, coba pertimbangkan dulu kelima hal ini, ya. Tetap waspada dan jangan asal bikin ya! (*)