Mengenal Morning After Pill, Alat Kontrasepsi Darurat yang Kerap Dianggap Sebagai Obat Aborsi

Maharani Kusuma Daruwati - Senin, 30 Agustus 2021
Morning after pill atau kontrasepsi darurat untuk cegah kehamilan
Morning after pill atau kontrasepsi darurat untuk cegah kehamilan freepik.com

Bisa juga digunakan ketika suami lupa menggunakan pengaman seperti kondom ketika berhubungan atau kondom yang digunakan ternyata pecah atau berlubang.

Menurut penjelasan Perkumpulan Keluarga Berecana Indonesia (PKBI), pil darurat ini efektif mencegah kehamilan hingg 58-95%.

Sehingga, Kawan Puan tak perlu khawatir atau panik setelah lupa berhubungan seks tanpa pengaman.

Kawan Puan bisa menggunakan pil darurat ini bila merasa takut mengalami kehamilan setelah melakukan hubungan yang tidak terproteksi.

Pil ini berfungsi paling baik jika diminum maksimal 72 jam pertama setelah melakukan hubungan seks, setelah hubungan seks yang tidak berpengaman.

Kontrasepsi darurat tidak disarankan sebagai metode kontrasepsi rutin. 

Baca Juga: Mengenal Soal Difabel dan Disabilitas, Apakah Perbedaannya?

Mengutip dari Mayo Clinicmorning after pill ini  dimaksudkan untuk kontrasepsi cadangan saja, bukan sebagai metode utama pengendalian kelahiran. 

Morning after pill atau pil kontrasepsi darurat mengandung levonorgestrel (Plan B One-Step, Aftera, lainnya) atau ulipristal acetate (ella).

Hal ini sejalan dengan keterangan Aditya Anugrah Putra, Head of Manager DKT Indonesia, menurutnya penggunakan pil ini tidak dilakukan secara reguler.

Seperti namanya yang disebut pil kontrasepsi darurat, pil ini digunakan hanya untuk tujuan darurat.

Siapa saja yang bisa menggunakan alat kontrasepsi jenis ini?

Lebih lanjut Aditya menjelaskan bahwa alat kontrasepsi ini bisa digunakan untuk pasangan yang sudah menggunakan alat kontrasepsi lain namun terjadi kegagalan.

Seperti jika ada pasangan yang melakukan hubungan seks dan kondom yang digunakan kemudian rusak atau terlepas.

Atau ketika kamu lupa mengonsumsi pil KB-nya selama 2 hari berturut-turut, Kawan Puan bisa menggunakan pil kontrasepsi darurat.

"Jadi biasanya begini, yang jelas kan ini namanya kan kontrasepsi darurat ya, jadi  mereka yang sudah berkontrasepsi tapi dalam kondisi darurat harus pakai. Target utamanya adalah mereka yang reguler, yang sudah biasa menggunakan kontrasepsi reguler terus kemudian lupa. Nah itu kemudian terus bisa pakai postpill (kontrasepsi darurat)," ujar Aditya Anugrah Putra, Rabu (2/10/20219), seperti dikutip dari Nakita.id.

 

Sumber: Mayo Clinic,Nakita,NHS
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Perempuan Lebih Rentan, Begini Cara Mengajarkan Anak Mengidentifikasi Tindak Kekerasan