Pasalnya, pasien yang tidak jujur tersebut datang tiba-tiba dengan keadaan sesak dan saturasi oksigen pun menurun.
"Tapi pas ditanya pasien menjawab bahwa sebelumnya tidak pernah kayak gini sebelumnya tapi pas di tes PCR hasilnya positif. Ya, sebagai nakes suka kecolongan kaya gitu," jelasnya.
Di sisi lain, ada pula cerita yang datang dari keluarga pasien Covid-19 yang tidak terima jika salah satu anggotanya positif corona.
Baca Juga: Nakes Juga Manusia: Studi Buktikan Nakes Indonesia Alami Stres Akibat Pandemi
"Padahal kita enggak ada maksud untuk meng-Covid-kan segala macam, namanya kan kita sama-sama mau perangin Covid-19," ucap dr. Goldie.
Goldie juga menegaskan bahwa tak ada seorang pun yang mau terkena Covid-19.
Kisah yang sama pula disampaikan langsung oleh Hana Adila seorang perawat yang bertugas di Solo.
Hana mengaku hal yang membuatnya sedih adalah ketika pasien tidak percaya akan Covid-19 itu membuatnya kebingungan.
"Mau edukasinya juga bingung, edukasi ke keluarga juga bingung karena mereka sendiri udah denial (penolakan) kalau dia kena Covid-19," tutur Hana.
Sedihnya lagi, ada beberapa orang yang bertanya kepada Hana tentang rumah sakit itu meng-Covid-kan pasien di tengah pandemi ini.
Padahal, saat itu pasien sudah terkonfirmasi dan masuk ke bangsal Covid-19.
Ia menyatakan bahwa tidak mungkin rumah sakit meng-Covid-kan pasien, karena jika terjadi akan merugikan banyak pihak.
"Ngapain juga kita meng-Covid-kan pasien soalnya kan saat merawat, nyawa sendiri yang menjadi taruhannya. Enggak cuma nyawa diri sendiri, tapi juga keluarga di rumah," tutupnya. (*)
Baca Juga: Jadi Garda Terdepan, Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19 dapat Pendampingan Psikologis