Sempat Dituduh Mengcovidkan Pasien, Inilah Kisah Nakes Garda Terdepan Covid-19

Anna Maria Anggita - Senin, 30 Agustus 2021
dr. Goldie dan rekannya saat bertugas merawat pasien Covid-19
dr. Goldie dan rekannya saat bertugas merawat pasien Covid-19 dr. Goldie

Parapuan.co – Kawan Puan, perjuangan kita melawan pandemi Covid-19 belum usai.

Apalagi para tenaga kerja yang menjadi garda terdepan, mereka masih berjibaku merawat pasien yang hilir mudik dirawat di rumah sakit.

Di tengah perjuangan merawat pasien Covid-19 pun tentu para nakes memiliki cerita tersendiri.

Tentu ekspresi tentang cerita ini tak terlihat dari mimik wajah yang tertutup alat pelindung diri (APD) mulai dari hazmat dan masker yang berlapis.

Baca Juga: Lebih Berisiko Alami Burnout, Apa yang Nakes Butuhkan untuk Hadapi Pandemi?

Di balik APD yang digunakan pun mereka berkeringat sambil menahan buang air kecil, makan, dan minum.

Namun demikian, kondisi tersebut harus dijalani oleh para tenaga kesehatan saat bertugas di bangsal pasien Covid-19.

Dokter Maria Amelia Goldie Wenur S.Ked turut membagikan kisahnya selama merawat di bangsal Covid-19 di salah satu rumah sakit di Tangerang.

Selaku salah satu dokter yang merawat pasien Covid-19, dr. Goldie, sapaan akrabnya menyatakan bahwa satu hal yang membuatnya sedih adalah ketika pasien yang tidak terus terang dengan kondisi yang sebenarnya terjadi.

"Kita itu kadang suka miss, kalau ada pasien yang tidak jujur. Bukan bermaksud menyalahkan pasien," ungkap dr. Goldie, Kamis (27/08/2021).

Pasalnya, pasien yang tidak jujur tersebut datang tiba-tiba dengan keadaan sesak dan saturasi oksigen pun menurun.

"Tapi pas ditanya pasien menjawab bahwa sebelumnya tidak pernah kayak gini sebelumnya tapi pas di tes PCR hasilnya positif. Ya, sebagai nakes suka kecolongan kaya gitu," jelasnya.

Di sisi lain, ada pula cerita yang datang dari keluarga pasien Covid-19 yang tidak terima jika salah satu anggotanya positif corona.

Baca Juga: Nakes Juga Manusia: Studi Buktikan Nakes Indonesia Alami Stres Akibat Pandemi

"Padahal kita enggak ada maksud untuk meng-Covid-kan segala macam, namanya kan kita sama-sama mau perangin Covid-19," ucap dr. Goldie.

Goldie juga menegaskan bahwa tak ada seorang pun yang mau terkena Covid-19.

Kisah yang sama pula disampaikan langsung oleh Hana Adila seorang perawat yang bertugas di Solo.

Hana mengaku hal yang membuatnya sedih adalah ketika pasien tidak percaya akan Covid-19 itu membuatnya kebingungan.

"Mau edukasinya juga bingung, edukasi ke keluarga juga bingung karena mereka sendiri udah denial (penolakan) kalau dia kena Covid-19," tutur Hana.

Sedihnya lagi, ada beberapa orang yang bertanya kepada Hana tentang rumah sakit itu meng-Covid-kan pasien di tengah pandemi ini.

Padahal, saat itu pasien sudah terkonfirmasi dan masuk ke bangsal Covid-19.

Ia menyatakan bahwa tidak mungkin rumah sakit meng-Covid-kan pasien, karena jika terjadi akan merugikan banyak pihak.

"Ngapain juga kita meng-Covid-kan pasien soalnya kan saat merawat, nyawa sendiri yang menjadi taruhannya. Enggak cuma nyawa diri sendiri, tapi juga keluarga di rumah," tutupnya. (*)

Baca Juga: Jadi Garda Terdepan, Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19 dapat Pendampingan Psikologis

Penulis:
Editor: Arintya